kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rodney Sacks: Pengacara yang sukses bisnis minuman


Selasa, 01 Desember 2015 / 14:52 WIB
Rodney Sacks: Pengacara yang sukses bisnis minuman


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Tri Adi

Industri makanan dan minuman banyak memberikan peruntungan dan melahirkan miliarder-miliarder baru. Salah satunya, Rodney Cyril Sacks. Pria berusia 65 tahun tersebut merupakan pemilik Monster Beverage, perusahaan produsen minuman energi Red Bull dan Rockstar Energy. Berdasarkan catatan Forbes, saat ini Sacks memiliki kekayaan senilai US$ 1,69 miliar. Forbes menempatkan Sack  menjadi orang terkaya urutan 1.250 dunia, dan posisi 418 di AS.

Mungkin tidak pernah terpikir dibenak Rodney Cyril Sacks bakal menjadi pengusaha sukses yang bergelimang harta dari bisnis makanan dan minuman. Gelar pendidikan formal yang disandang Sacks, sejatinya tak mengarahkan pria yang kini berusia 65 tahun itu bergelut dengan dunia yang dilakoninya saat ini.

Memulai karier di dunia hukum, Sacks merupakan lulusan University of the Witwatersrand di Afrika Selatan. Sepanjang kariernya di dunia pengacara, Sacks dikenal sebagai profesional yang berbakat dan memiliki hasrat mencapai keberhasilan. Dia menjalani karier sebagai pengacara profesional di Afrika Selatan selama kurang lebih 20 tahun, sejak lulus bangku kuliah.

Setelah malang melintang sebagai pengacara, pada Agustus 1989, Sacks bermigrasi ke California, Amerika Serikat (AS). Siapa sangka, kepergian ke California mengubah jalan hidup sang pengacara.

Di California, Sacks tercatat mulai merintis bisnis minuman. Dia mendirikan konsorsium bersama rekannya dari Afrika Selatan, Hilton Schlosberg. Melalui konsorsium tersebut, Sacks dan Hilton mengakuisisi saham Hansen Natural Corporation pada tahun 1990.

Hansen Natural selama ini terkenal sebagai perusahaan penghasil minuman berenergi terbaik kedua di AS. Di bawah kendali Sacks dan rekannya, Hansen Natural akhirnya menjadi perusahaan publik, lewat penjualan saham perdana alias initial public offering (IPO) tahun 1992.

Pada saat yang sama, Hansen Natural pun melengkapi bisnisnya dengan pembelian saham Hansen Apple Juice dan Natural Soda. Kala menjadi perusahaan publik, Hansen Natural tercatat baru membukukan penjualan senilai US$ 17,5 juta per tahun, dan dipimpin oleh sebuah tim yang beranggotakan 12 orang.

Saat kondisi perusahaan belum menggembirakan, pukulan datang dari pemain baru sekitar tahun 2001. Sebuah produk minuman bernama "Rockstar" dengan ukuran kaleng lebih besar dan membanderol harga cukup terjangkau masuk ke pasar. Produk baru itu pun mulai mendapat respon positif dari pasar karena idenya yang inovatif.

Tidak ingin tinggal diam, Sacks mulai mengubah citra perusahaan dengan mengganti nama Hansen menjadi Monster Beverage pada tahun 2012. Perusahaan tetap fokus memproduksi minuman ringan, karena kekhawatiran bahaya minuman berbasis kafein.

Sacks juga mengambil pendekatan yang sama dan mulai mengembangkan diri, produk, hingga akhirnya mampu mengakhiri dominasi panjang Rockstar selama enam tahun di pasar.

Kesuksesan Monster Beverage mengantarkan perusahaan itu mencetak pendapatan hingga US$ 2,5 miliar pada 2014. Jumlah ini dua kali lebih besar dari pesaingnya, Rockstar. Keberhasilan Sacks mengembangkan bisnis Monster Beverage mengundang perhatian beberapa investor, semisal Coca-Cola.

Produsen minuman bersoda itu pun mengambil alih 16,7% saham Monster Beverage dan memulai kerjasama untuk mengembangkan bisnis minuman berenergi. Menurut Forbes, Coca-Cola mengakuisisi saham Monster Beverage dengan harga premium bernilai US$ 2,15 miliar. Setelah pembelian itu, saham Monster Beverage naik 22% hanya beberapa jam pasca transaksi itu disepakati.

Meski telah sukses, Monster Beverage tak luput dari masalah. Perusahaan ini sempat digugat oleh orangtua dari seorang gadis berusia 14 tahun yang diyakini meninggal setelah meminum salah satu produk Monster Beverage. Namun belakangan diketahui bahwa gadis itu meninggal karena masalah jantung                       

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×