Sempat dituding manfaatkan koneksi keluarga (4)

Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Hingga awal tahun 2000-an, bisnis Kalanithi bertambah subur. Hal ini kerap menimbulkan cibiran bahwa kesuksesan Kalanithi tak lepas dari latar belakang keluarganya yang terjun ke dunia politik. Namun cibiran itu tak pernah mengganggu kinerjanya dan tetap fokus.

Pada akhir November 2003, kabar duka datang. Murasoli Maran, ayah Kalanithi meninggal dunia. Sepeninggal sang ayah, Kalanithi ditawari posisi Partai DMK dalam konstituensi Chennai Central Lok Sabha untuk Pemilu 2004. Tapi hati dan pikirannya saat itu tak bisa dilepaskan dari dunia bisnis, sehingga Kalanithi menolak tawaran tersebut yang kemudian diberikan kepada saudaranya, Dayanidhi.

Pada tahun 2016, Kalanithi membawa perusahaannya mencatatkan diri di bursa saham. Dari langkah ini, dia mendapat dana segar Rs 600 Cr yang digunakan untuk sejumlah ekspansi seperti meluncurkan saluran televisi baru, saluran radio FM dan membiayai pembangunan kantor baru.

Ekspansi tersebut justru menjadi amunisi orang yang tidak senang dengannya. Anggota Parlemen Partai BJP menulis sebuah surat kepada kantor Perdana Menteri India, yang berisi tudingan konflik kepentingan dengan sang adik, Dayanidhi Maran yang pada saat itu menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika.

Konflik di keluarga besarnya juga turut mengancam bisnisnya, sampai berujung pada pecah kongsi di tubuh Sun TV. Beberapa pemegang saham yang masih berasal dari sanak saudaranya sendiri, memilih memisahkan diri dan memulai bisnis media sendiri.

Tak hanya sampai di situ, sebuah kasus pidana diajukan terhadap Kalanithi oleh Jak Communications, sebuah perusahaan distribusi TV kabel yang masih dimiliki oleh sanak saudaranya. Ia dituding terlibat korupsi dengan sang adik, meski akhirnya tak terbukti.

Dalam beberapa tahun kemudian, sejumlah ekspansi terus Kalanithi jalankan. Kekayaan pribadinya pun kini mengembang menjadi US$ 4,4 miliar versi Forbes. 

(Selesai)