kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah ponsel, Samsung bakal tarik mesin cuci


Jumat, 30 September 2016 / 11:21 WIB
Setelah ponsel, Samsung bakal tarik mesin cuci


Sumber: CNN | Editor: Rizki Caturini

SEOUL. Nasib buruk sedang menghinggapi Samsung Electronics. Setelah harus menarik produk (recall) telepon seluler pintar alias smartphone Galaxy Note 7, kini raksasa elektronik Korea Selatan tersebut kemungkinan harus menarik produk mesin cuci.

Samsung harus menarik produknya itu karena adanya laporan mesin cuci buatan Samsung yang meledak di Amerika Serikat (AS). Permintaan recall berasal dari Komisi Keamanan Produk Konsumen alias Consumer Product Safety Commission (CPSC) Amerika Serikat. 

Samsung dan CPSC menyebutkan, produk yang bakal terkena recall adalah mesin cuci yang dibuat pada Maret 2011 hingga April 2016. "Unit yang terkena mungkin mengalami getaran abnormal. Sehingga menimbulkan risiko cedera atau kerusakan produk. Biasanya terjadi saat mencuci sprei atau barang berukuran besar akibat air tertahan," tulis Samsung dalam seperti dikutip Reuters. 

Menurut Samsung, konsumen yang memiliki mesin cuci dan mengalami kejadian itu harus menggunakan mode dengan kecepatan rendah saat mencuci. Perusahaan ini tidak menyebutkan detail model mesin cuci yang rawan mengalami gangguan. 

Samsung hanya meminta pelanggan menghubungi perusahaan dan memasukkan nomor seri mesin cuci mereka untuk menentukan apakah mesin cuci tersebut terkena efek atau tidak. 

Samsung belum bisa memastikan jumlah unit produk mesin cuci yang bakal ditarik di pasar AS. "Kami menjual ratusan juta mesin cuci sejak 2011 dan itu tidak ada masalah," sebut Samsung seperti dikutip CNN.

Butuh dana

Saat ini, Samsung menghadapi gugatan dari pelanggan di Amerika Serikat yang dilayangkan ke Pengadilan New Jersey pada 12 Agustus 2016. Pelanggan mengaku mesin cucinya meledak selama penggunaan normal. 

Kasus ini makin menambah berat beban perusahaan elektronik Negeri Gingseng tersebut. Maklum, sejak 2 September lalu, Samsung sedang disibukkan dengan penarikan Galaxy Note 7 secara global. Samsung harus menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di 10 pasar karena baterai ponsel tersebut terbakar. Samsung diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$ 1,3 miliar untuk me-recall produk ini. 

Samsung bahkan harus menjual beberapa aset non inti sebagai sumber pendanaan. Ada empat anak usaha yang akan dilepas yakni Seagate Technology, Rambus Inc, Sharp Corp dan ASML Holding NV. Sumber Wall Street Journal menyebutkan penjualan saham ASML diperkirakan senilai US$ 676 juta.

Cuma, Samsung membantah kekurangan dana. Menurut Samsung, divestasi dimaksudkan agar perusahaan lebih fokus ke bisnis inti.
Selama satu dekade Samsung lebih banyak fokus memproduksi smartphone, televisi dan komponen display serta semikonduktor. Tapi para eksekutif menilai pasar tersebut tidak lagi menghasilkan pertumbuhan besar. 

Di pasar ponsel pintar, Samsung menghadapi banyak pesaing. Beberapa ponsel pintar dari China menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga lebih murah.       




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×