kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Samsung jual empat anak usaha


Selasa, 20 September 2016 / 11:51 WIB
Samsung jual empat anak usaha


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Adi Wikanto

Seoul. Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd menjual empat anak usahanya. Diantaranya ASML Holding NV, Seagate Technology Plc, Sharp Corp dan Rambus Inc. Penjualan saham tersebut dilakukan agar Samsung mendapat tambahan dana baru.

Dalam pernyataannya, Samsung telah menjual setengah dari kepemilikan sahamnya di ASML. Sementara pada saham Seagate, Samsung menjual 4,2%. Perusahaan ini juga menjual 0,7% saham Sharp Corp dan melepas 4,5% saham di Rambus Inc.

Seorang juru bicara Samsung kepada Reuters mengatakan, total penjualan saham di empat perusahaan tersebut lebih dari KRW 1 triliun atau setara dengan US$ 888,85 juta. Namun, ia enggan menyebut rincian penjualan tiap saham perusahaan yang dilepas.

Cuma merujuk catatan Reuters, pada 8 September lalu, Samsung menjual saham ASLM dengan harga € 606 juta atau setara US$ 675,99 juta.

Ini berarti, total penjualan saham di Rambus, Seagate dan Sharp mencapai US$ 456,4 juta. Harga penjualan ini juga mengacu dari harga penutupan saham tersebut pada Jumat  lalu (16/9).

Samsung Electronics berupaya mendivestasikan bisnis non inti agar lebih fokus pada bisnis utamanya. Perusahaan yang dijual antara lain yang bergerak di bidang semikonduktor, telepon dan televisi. "Tidak ada dampak bisnis atas penjualan saham yang dilepas," tulis Samsung.

Aksi penjualan saham tersebut diduga dilakukan lantaran Samsung harus menarik kembali produk teranyarnya yakni Galaxy Note 7. Para analis yang dikutip ABC memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk me-recall Galaxy Note 7 mencapai US$ 1,3 miliar.

Analis juga mengatakan, recall sangat merusak citra Samsung sebagai produsen telepon seluler kelas premium. Analis Telsyte Foad Fadaghi seperti dikutip ABC mengatakan, penjualan saham itu merupakan strategi jangka panjang.

Menurut dia, pertimbangan untuk fokus pada produk yang lebih menguntungkan bukan menjadi sesuatu yang reaksioner. Fadaghi mengatakan, divestasi juga dilakukan agar bisa menghasilkan pertumbuhan lebih besar.

Alex Kidman Jurnalis Teknologi Finder.com.au mengatakan, recall membuat pendapatan Samsung memburuk. Apalagi Samsung berhadapan dengan penjualan iPhone 7.
 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×