kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wah, 533 juta data pribadi pengguna Facebook bocor


Minggu, 04 April 2021 / 13:42 WIB
 Wah, 533 juta data pribadi pengguna Facebook bocor
ILUSTRASI. Sebanyak 533 juta data pengguna Facebook dari 106 negara bocor.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebanyak 533 juta data pengguna Facebook dari 106 negara bocor. Termasuk lebih dari 32 juta pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS), 11 juta pengguna di Inggris, dan 6 juta pengguna di India.

Bahkan, data sensitif tersebut sudah tersebar di dunia maya mulai dari nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, alamat email, status hubungan dan bio.

Seorang pengguna di forum peretasan pada Sabtu (3/4) mempublikasi nomor telepon dan data pribadi ratusan juta pengguna Facebook secara online dan gratis. Orang dalam Facebook tengah meninjau sampel data bocor dengan mencocokan nomor telepon dari ID yang terdaftar.

Kemudian memverifikasi catatan dengan menguji alamat email dari kumpulan data di fitur pengaturan ulang kata sandi Facebook. Hal ini dapat digunakan untuk mengungkapkan sebagian nomor telepon pengguna.

Baca Juga: Facebook berencana bangun kabel bawah laut yang hubungkan Asia Tenggara dan Amerika

Juru Bicara Facebook mengatakan, data tersebut merupakan data lama yang telah dilaporkan pada 2019 silam. Waktu itu, perusahaan berupaya menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019.

Pada saat itu, Facebook mengatasi kekurangan pada sistem teknologi yang memungkinkan informasi jadi bocor. Namun, begitu data tersebut lolos dari jaringan Facebook, perusahaan media sosial ini memiliki kekuatan terbatas untuk menghentikan penyebarannya secara online.

CTO dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock Alon Gal menyebut, data yang bocor dapat memberikan informasi berharga bagi penjahat dunia maya yang menggunakan informasi pribadi seseorang untuk menyamar atau menipu.

"Basis data sebesar itu yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon banyak pengguna Facebook pasti akan menyebabkan pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan," kata Gal seperti dikutip Business Insider, Minggu (4/4).

Gal pertama kali menemukan data yang bocor pada bulan Januari ketika seorang pengguna di forum peretasan yang sama mengiklankan bot otomatis yang dapat memberikan nomor telepon untuk ratusan juta pengguna Facebook dengan imbalan harga. Motherboard melaporkan keberadaan bot itu pada saat itu dan memverifikasi bahwa datanya sah.

Sekarang, seluruh kumpulan data telah diposting di forum peretasan secara gratis. Akibatnya, data tersebut sudah terbuka dan tersebar secara luas bagi siapa saja yang memiliki keterampilan data yang belum sempurna.

Dari sudut pandang keamanan, tidak banyak yang dapat dilakukan Facebook untuk membantu pengguna karena data mereka sudah tersebar. Tetapi Facebook dapat memberi tahu pengguna sehingga mereka dapat tetap waspada atas potensi penipuan.

"Pengguna yang informasi pribadinya bocor adalah pelanggaran kepercayaan yang sangat besar dan harus ditangani sebagaimana mestinya," kata Gal.

Selanjutnya: Media sosial digunakan untuk merekrut teroris dan sebarkan doktrin ekstremisme




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×