kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi makin lesu di tengah pandemi


Rabu, 29 Juli 2020 / 15:13 WIB
Bisnis Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi makin lesu di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pengunjung di Huawei Store Bangkok yang terlihat menggunakan masker di kala pandemi.


Sumber: Digitimes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi merupakan pemain penting dalam bisnis ponsel saat ini. Sayangnya keempat raksasa baru ini mengalami kesulitan di tengah pandemi.

Laporan terbaru dari Digitimes mengatakan bahwa akumulasi angka distribusinya mengalami penurunan hingga dua digit pada kuartal kedua tahun ini. Digitimes Research juga melaporkan bahwa kendala ekspor jadi faktor utama penurunan jumlah distribusi keempat perusahaan ke negara-negara langganan mereka.

Sejak pandemi virus corona melanda dunia, banyak aktivitas ekspor yang tertunda. Belum lagi menurunnya jumlah produksi akibat pengurangan jam kerja serta pembatasan jumlah pekerja.

Sebenarnya, secara keseluruhan pengiriman produk ponsel China menguat 43,3% menjadi 157 juta unit pada kuartal kedua lalu. Tetapi, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, jumlah itu menurun sekitar 15,2%.

Baca Juga: Laba McDonald's terus menurun, penjualan kuartal terakhir terburuk

Keempat raksasa ponsel ini juga berhasil menyumbang 82,3% dari keseluruhan pengiriman produk ponsel secara domestik. Sejak pandemi, mereka memang lebih fokus melakukan penjualan di dalam negeri.

Huawei mengalami pertumbuhan angka pengiriman pada kuartal kedua sebesar 2,1%, sementara Oppo, Vivo, dan Xiaomi mengalami penurunan tajam hingga 27,1% karena kesulitan dalam eskpor.

Setelah ini keempat perusahaan diprediksi akan meluncurkan seri ponsel 5G baru demi meningkatkan penjualan. Ponsel yang akan diluncurkan nanti kabarnya akan dibanderol dengan harga mulai dari 1.000 Yuan atau sekitar US$ 143.

Meskipun begitu, aktivitas ekspor masih tetap akan terhambat di tengah banyaknya pembatasan di berbagai sektor.

Baca Juga: Masih curiga, AS tuduh China gunakan TikTok untuk ikut campur dalam pemilu AS




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×