kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris akan menjadi tuan rumah KTT vaksin 2022


Jumat, 30 April 2021 / 10:08 WIB
Inggris akan menjadi tuan rumah KTT vaksin 2022
ILUSTRASI. Vaksin corona. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inggris pada hari Jumat mengatakan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak pada tahun 2022 untuk mengumpulkan dana bagi penelitian dan pengembangan vaksin guna mendukung koalisi internasional yang berupaya untuk mempercepat produksi untuk penyakit di masa depan.

Inggris menggunakan kepemimpinannya dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) untuk menyoroti perlunya bersiap menghadapi pandemi di masa depan sehubungan dengan konsekuensi yang menghancurkan dari krisis virus corona. 

Inggris mengatakan pertemuan puncak dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) tahun depan akan mendukung tujuan badan untuk memangkas waktu pengembangan vaksin baru menjadi 100 hari untuk pandemi di masa depan. 

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kami lebih siap menghadapi pandemi di masa depan," kata menteri kesehatan Matt Hancock.

Baca Juga: Brasil mencari alternatif pasokan vaksin Covid-19 akibat krisis kesehatan di India

KTT ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dari komunitas internasional, meskipun tidak ada kabar langsung kepada pemerintah atau organisasi mana yang akan diundang untuk hadir.

CEPI, kemitraan yang dibuat pada tahun 2017 antara kelompok publik, swasta, filantropi, dan masyarakat sipil, memainkan peran utama dalam mendanai pengembangan awal berbagai kandidat vaksin untuk melawan COVID-19.

Inggris mengatakan kesehatan global akan menjadi agenda pertemuan para menteri luar negeri G7 Mei, dan akan mendesak mitra internasional untuk bekerja memperkuat keamanan kesehatan global.

"Sekarang adalah saat untuk memanfaatkan kemauan politik yang jarang terjadi, pengalaman praktis, dan kemajuan teknis dan ilmiah yang muncul dari COVID-19 untuk mencegah kehancuran seperti itu terjadi lagi," kata Richard Hatchett, Kepala Eksekutif CEPI.

"CEPI telah menyusun rencana ambisius yang bertujuan untuk secara dramatis mengurangi atau menghilangkan risiko pandemi di masa depan dan Inggris telah merangkul pilar utama dari rencana itu - aspirasi untuk memampatkan jadwal pengembangan vaksin menjadi hanya 100 hari sebagai bagian dari rencana tersebut," tambahnya.

Selanjutnya: Negara-negara di dunia diprediksi habiskan anggaran jumbo untuk beli vaksin Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×