CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

10 Negara Eropa hadapi situasi Covid-19 dengan kekhawatiran tertinggi


Sabtu, 13 November 2021 / 18:05 WIB
10 Negara Eropa hadapi situasi Covid-19 dengan kekhawatiran tertinggi


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memasukkan 10 negara di Eropa menghadapi situasi Covid-19 dengan "kekhawatiran yang sangat tinggi", memperingatkan pandemi bisa semakin memburuk di seluruh benua.

Mengutip Channel News Asia, dalam penilaian risiko mingguannya, ECDC memasukkan Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Cek, Estonia, Yunani, Hongaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia dalam kategori kekhawatiran tertinggi.

Berbicara tentang situasi yang memburuk di Eropa, Dr Michael Ryan, Kepala Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan,  “terus terang, beberapa negara berada dalam situasi yang sulit sekarang". 

"Sehingga, mereka akan merasa sulit untuk tidak menerapkan tindakan pembatasan, setidaknya untuk waktu yang singkat, untuk mengurangi intensitas penularan,” katanya, Jumat (12/11), seperti dilansir Channel News Asia.

Eropa menghadapi penurunan tajam dalam situasi epidemi, terutama di Jerman serta  Eropa Tengah dan Timur. Orang yang tidak divaksinasi adalah yang paling terpengaruh.

Belanda negara pertama

Belanda menjadi negara pertama di Eropa Barat yang memilih untuk mengunci sebagian kegiatan masyarakat di tengah musim dingin tahun ini.

Baca Juga: Tahan gelombang baru Covid-19, Belanda kunci sebagian kegiatan masyarakat

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan, setidaknya tiga minggu tindakan penguncian yang menargetkan restoran, toko, dan event olahraga untuk mengekang rekor lonjakan infeksi virus corona.

Mengumumkan penguncian sebagian aktivitas di negaranya, Rutte mengatakan, krisis membutuhkan "pukulan keras beberapa minggu karena virus ada di mana-mana, di seluruh negeri, di semua sektor dan segala usia".

Kasus telah melonjak sejak Pemerintah Belanda mencabut sebagian besar tindakan pembatasan Covid-19 kurang dari dua bulan lalu pada 25 September, mencapai tingkat rekor tertinggi lebih dari 16.000 infeksi pada Kamis (11/11) dan Jumat (12/11).

"Untungnya, sebagian besar telah divaksinasi, jika tidak, penderitaan di rumahsakit tidak akan terhitung saat ini," kata Rutte, seperti dikutip Channel News Asia.

Bar, restoran, kafe, dan supermarket harus tutup pada pukul 20:00 selama tiga minggu ke depan mulai Sabtu (13/11). Sementara toko-toko yang tidak penting harus tutup pada pukul 18:00.

Pergerakan orang-orang akan dibatasi dengan hanya membolehkan empat tamu di rumah, dan disarankan untuk bekerja di rumah.

Acara publik juga akan dibatalkan, sementara pertandingan sepak bola termasuk kualifikasi Piala Dunia kandang Belanda dengan Norwegia minggu depan harus dimainkan secara tertutup. Tapi, sekolah akan tetap buka.

Selanjutnya: Rekor tertinggi baru, Jerman catat 50.196 kasus Covid-19 dalam satu hari



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×