kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

2 Miliarder Rusia Ini Serukan Serangan Putin ke Ukraina Segera Berakhir


Senin, 28 Februari 2022 / 14:13 WIB
2 Miliarder Rusia Ini Serukan Serangan Putin ke Ukraina Segera Berakhir
ILUSTRASI. Seorang anak perempuan membawa papan bergambar Presiden Rusia Vladimir Putin saat unjuk rasa dekat Kedutaan Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer atas Ukraina, di Ljublana, Slovenia, Jumat (25/2/2022). REUTERS/Borut Zivulovic.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Dua miliarder Rusia, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska menyerukan diakhirinya konflik yang dipicu oleh serangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, dengan Fridman menyebutnya sebagai tragedi bagi rakyat kedua negara.

Miliarder Fridman, yang lahir di Ukraina Barat, mengatakan, konflik tersebut telah mendorong perpecahan antara dua orang Slavia Timur, Rusia dan Ukraina, yang telah bersaudara selama berabad-abad.

"Saya lahir di Ukraina Barat dan tinggal di sana sampai saya berusia 17 tahun. Orangtua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya," tulis Fridman dalam surat, seperti dikutip Reuters.

"Tetapi, saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis. Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia, dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua," ungkapnya.

Baca Juga: Ukraina Klaim 4.300 Tentara Rusia Tewas dan Terluka, Moskow Akui Ada Prajurit Gugur

Miliarder Deripaska menggunakan unggahan di Telegram menyerukan pembicaraan damai Rusia dan Ukraina dimulai "secepat mungkin".

"Perdamaian sangat penting," tegas Deripaska, pendiri raksasa aluminium Rusia Rusal, di mana ia masih memiliki saham melalui kepemilikan di En+ Group, seperti dilansir Reuters.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Deripaska dan orang Rusia berpengaruh lainnya karena hubungan mereka dengan Putin, setelah dugaan campur tangan Moskow dalam Pemilihan Presiden AS 2016.

"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun," kata Fridman, pendiri Alfa-Group.

"Meskipun solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya bisa bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah. Saya yakin mitra saya memiliki pandangan yang sama," imbuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×