kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

2008, Investasi Asing di Malaysia Tembus Rekor Tertinggi


Selasa, 10 Februari 2009 / 15:36 WIB


Sumber: AP, Bloomberg, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Malaysia masih menjadi target penanaman modal asing dunia. Salah satu bukti, tingkat investasi asing di Negeri Jiran itu pada 2008 lalu mengalami lonjakan dan menembus rekor tertinggi. Berdasarkan data dari Menteri Perdagangan Muhyiddin Yassin, total investasi asing tahun lalu naik 38% menjadi 46,1 miliar ringgit atau US$ 12,8 miliar dibanding tahun 2007 lalu.

Muhyiddin juga menjelaskan, total investasi asing yang disetujui untuk menanamkan investasinya di sektor manufaktur mengalami peningkatan sebesar 5% menjadi 62,8 miliar ringgit atau US$ 18 miliar pada tahun lalu. Angka ini naik dua kali lipat dibanding target yang dipatok pemerintah senilai 27,5 miliar ringgit atau US$ 7,8 miliar.

Peningkatan dalam investasi manufaktur ini meliputi 12 proyek dengan total nilai proyek masing-masing 1 miliar ringgit. Jika digabungkan, nilainya mewakili sekitar 61% dari total investasi.

Tahun lalu, investor dari Australia menanamkan investasi terbesar di sektor ini dengan jumlah nilai 13,1 miliar ringgit atau US$ 3,75 miliar. Setelah itu, baru disusul investor asal Jepang dan Jerman.

Meski demikian, jumlah investasi di jasa layanan mengalami penurunan hingga separuhnya pada tahun lalu menjadi 5,5 miliar ringgit.

Muhyiddin mengatakan, krisis finansial global dan resesi di AS akan menjadi batu sandungan tersendiri bagi investasi asing Malaysia.

Apalagi, World Bank memprediksi, jumlah investasi asing yang masuk ke negara berkembang akan mengerucut sebesar 31% menjadi US$ 400 miliar pada tahun 2009.

Itu yang kemudian menyebabkan Muhyiddin pesimis dengan tingkat investasi asing tahun ini. “Pasar Malaysia tahun ini tidak terlalu bullish,” katanya.

Untuk menggairahkan kembali perekonomian, lanjutnya, Pemerintah Malaysia akan mengumumkan untuk meningkatkan anggaran belanja, menurunkan tarif listrik dan membebaskan sektor non-jasa layanan. Selain itu, untuk menarik lebih banyak investor, Malaysia juga akan memangkas biaya-biaya untuk menjalankan usaha di negaranya.

“Pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan untuk meloloskan paket ekonomi stimulus kedua untuk meningkatkan kembali perekonomian,” jelasnya.

Sekadar informasi, Pemerintahan Malaysia pada November lalu sempat mengumumkan akan menyuntik dana sebesar 7 miliar ringgit atau US$ 2 miliar ke sistem finansial tahun ini. Langkah tersebut dilakukan setelah Malaysia memangkas target pertumbuhannya menjadi 3,5% dari sebelumnya 5% pada tahun lalu. Para analis di Negeri Menara Kembar itu sudah mengingatkan, bahwa Malaysia kemungkinan akan jatuh ke jurang resesi.




TERBARU

[X]
×