Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Industri otomotif dunia kian melempem. Tak terkecuali di Jepang. Tahun depan, tingkat penjualan kendaraan di Negeri Sakura tersebut diprediksi akan anjlok ke level terendah dalam 31 tahun terakhir. Hal ini terjadi seiring dengan tingginya angka pengangguran Jepang dan melambatnya perekonomian.
Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) memprediksi, penjualan truk, bus, mobil dan minicar akan mengalami penurunan sebesar 4,9% menjadi 4,86 juta unit kendaraan pada 2009. Padahal sebelumnya, JAMA memprediksi tingkat penjualan tahun depan akan mencapai 5,11 juta. Jika memang benar adanya, itu berarti, angka tersebut akan menyamai angka penjualan tahun 1978 di mana produsen mobil hanya berhasil menjual sekitar 4,68 unit kendaraan.
JAMA juga memprediksi, penjualan kendaraan, tidak termasuk minicar, pada tahun depan hanya akan mencapai 3 juta saja. Angka ini lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang dibuat pada 2008 sebesar 3,23 juta unit.
Kondisi ini sebelumnya juga pernah terjadi pada 1990 silam. Pada waktu itu, penjualan kendaraan di Negeri Matahari Terbit itu juga semakin mengerucut dari angka tertingginya yang sempat mencapai 7,78 juta unit karena tingginya angka populasi yang berusia lanjut.
Kemarin, Honda Motor Co yang merupakan produsen otomotif kedua terbesar Jepang, sudah memangkas prediksi penjualan tahunannya sebesar 62%. Pemangkasan tersebut diakibatkan adanya resesi global dan pengetatan kredit menggerus tingkat permintaan mobil baru.
“Masalah yang dihadapi Honda berdampak pada seluruh produsen otomotif yang ada. Pesimisme ini juga hingga di industri lainnya di dunia,” jelas Ian Fletcher, analis HIS Global Insight.