Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Saat ini ada lima negara yang mengizinkan Anda membeli kewarganegaraan atau Golden Visa dengan mata uang kripto. Tentu saja modal besar tetap harus disiapkan.
Penggunaan mata uang kripto sebagai alat tukar semakin meluas. Membayar program Golden Visa serta membeli kewarganegaraan pun kini sudah bisa menggunakan kripto.
Dilansir dari Cointelegraph, sebagian besar pemerintah masih memerlukan kontribusi mata uang fiat untuk program ini, tetapi semakin banyak agen migrasi berlisensi yang menerima kripto. Setelahnya, agen mengubahnya menjadi mata uang lokal sebelum menyerahkannya kepada pihak berwenang.
Penggunaan mata uang kripto menawarkan peluang mulai dari paspor kedua jalur cepat hingga tempat tinggal jangka panjang bagi investor.
Berikut adalah empat negara yang mengizinkan Anda membeli kewarganegaraan atau Golden Visa dengan kripto:
Baca Juga: Rekor Harga Bitcoin Pecah Lagi, Ini Penyebab Utamanya
1. Vanuatu
Negara kecil di Oseania ini memiliki program menarik yang melahirkan salah satu jalur paspor kedua tercepat di dunia. Kewarganegaraan biasanya diberikan dalam 30-60 hari.
Sumbangan yang dibutuhkan dimulai dari US$ 130.000 untuk pemohon tunggal dan meningkat hingga US$ 180.000 untuk keluarga beranggotakan empat orang.
Meskipun pemerintahnya tidak menerima kripto secara langsung, namun agen berlisensi diizinkan untuk menerima Bitcoin atau stablecoin, mengonversinya menjadi mata uang fiat, dan menangani seluruh proses aplikasi.
Beberapa agen mengiklankan kemampuan untuk membayar melalui Bitcoin untuk total biaya investasi, biasanya antara US$ 115.000 hingga US$ 130.000.
Baca Juga: Kenapa Jumlah Bitcoin Terbatas Hanya 21 Juta Koin, Apakah bisa Dicetak Lagi?
2. Dominika dan Saint Lucia
Dominika menerapkan donasi lebih dari US$ 200.000 untuk Dana Diversifikasi Ekonomi. Sedangkan Saint Lucia memasang batas minimal US$ 240.000 atau US$ 300.000 dalam bentuk real estat yang disetujui. Keduanya memiliki tipe program yang serupa.
Kedua negara menawarkan paspor kedua jalur cepat, yang diproses dalam waktu empat hingga sembilan bulan, dengan prosedur pengajuan jarak jauh.
Agensi berlisensi, seperti Apex Capital Partners, Global Residence Index dan Citizenship Bay, saat ini menerima Bitcoin, Tether, dan aset utama lainnya.
Pelamar dapat mengelola proses secara menyeluruh menggunakan kripto, bekerja dengan agen untuk menangani semuanya mulai dari bukti dana hingga pengajuan dan persetujuan.
Baca Juga: Pasar Kripto Siap Sambut Musim Altcoin, Ethereum Pimpin Lonjakan Besar
3. Portugal
Negara selanjutnya adalah Portugal. Sejak 2023, fokus program Golden Visa telah bergeser dari real estat ke dana investasi teregulasi, penelitian ilmiah, dan pembentukan perusahaan. Investasi yang memenuhi syarat biasanya adalah 500.000 euro.
Meskipun Portugal tidak menerima kripto langsung untuk investasi visa emas, beberapa dana yang memenuhi syarat sekarang menawarkan eksposur ke aset terkait blockchain.
Di antaranya adalah dana ventura Bitcoin yang berfokus pada startup blockchain Portugal, Golden Crypto Fund, menggabungkan pendapatan tetap hingga 35% dalam BTC dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), serta penawaran khusus “investasi 3 BTC”, dipatok untuk memenuhi ambang batas 500.000 euro.
Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 123.000, Pasar Optimistis Jelang Pembahasan Regulasi Kripto AS
4. El Salvador
Negara terakhir adalah El Salvador. Pada Desember 2023, negara ini meluncurkan Freedom Visa El Salvador yang bermitra dengan Tether. Ini merupakan program migrasi asli kripto pertama di dunia.
Program ini menawarkan status penduduk tetap dan jalur cepat menuju kewarganegaraan dengan imbalan investasi sebesar US$ 1 juta dalam bentuk Bitcoin atau Tether.
Program ini dibatasi hingga 1.000 investor per tahun, sejalan dengan strategi adopsi Bitcoin yang lebih luas di negara tersebut. El Salvador dianggap menjadi pemimpin global di antara negara-negara yang menerima kripto sebagai tempat tinggal.
Tonton: Komitmen Prabowo Bukan Isapan Jempol, Koruptor Era Jokowi Habis DIbabat!