Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Jangan berspekulasi — berinvestasilah
Tema lain yang diangkat Buffett dalam surat terbarunya adalah pentingnya berinvestasi daripada berspekulasi.
"Meskipun pasar saham jauh lebih besar daripada di masa-masa awal, para peserta aktif saat ini tidak lebih stabil secara emosional atau lebih terdidik daripada saat saya masih sekolah. Entah mengapa, pasar sekarang menunjukkan perilaku yang jauh lebih mirip kasino daripada saat saya masih muda. Kasino sekarang berada di banyak rumah dan setiap hari menggoda para penghuninya," paparnya.
3. Berinvestasilah di saham — dan teruslah berinvestasi
Hanya sedikit, jika ada, pendukung ekuitas yang lebih vokal daripada Warren Buffett, dan ia tidak melihat alasan untuk tidak berinvestasi di saham sekarang.
"Saya tidak dapat mengingat periode sejak 11 Maret 1942 — tanggal pembelian saham pertama saya — di mana saya tidak memiliki sebagian besar kekayaan bersih saya di ekuitas... Dan sejauh ini, semuanya baik-baik saja," tulisnya.
"Dow Jones Industrial Average turun di bawah 100 pada hari yang menentukan di tahun 1942 ketika saya 'menarik pelatuk'... Tak lama kemudian, keadaan berbalik dan sekarang indeks itu berkisar di angka 38.000. Amerika telah menjadi negara yang luar biasa bagi para investor. Yang perlu mereka lakukan hanyalah duduk diam, tidak mendengarkan siapa pun," urainya.
Baca Juga: Orang Miskin Susah Jadi Orang Kaya, Ini Alasannya Menurut Warren Buffett
4. Jangan tergoda untuk memilih saham
Prinsip penting Buffett lainnya adalah ketahui apa yang tidak Anda ketahui. Membeli dan menjual saham yang tepat pada waktu yang tepat sangatlah sulit. Sangat sedikit investor yang berhasil melakukannya secara konsisten, termasuk para profesional.
Sebagian besar investor, katanya, bahkan tidak boleh mencoba memilih perusahaan secara individual.