kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang Mengakselerasi Integrasi Perekonomian Kawasan


Jumat, 09 Juni 2023 / 12:16 WIB
50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang Mengakselerasi Integrasi Perekonomian Kawasan
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid?di Tokyo, Jepang, pada Kamis (8/6/2023).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemitraan erat yang terjalin antara perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang selama 50 tahun akan mengakselerasi penguatan integrasi perekonomian dan membentuk kawasan perdagangan bebas serta meningkatkan daya saing di pasar global.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan kemitraan ASEAN-Jepang yang sudah terbangun selama 50 tahun akan mempercepat  liberalisasi dalam memfasilitasi perdagangan barang, jasa, dan investasi di kawasan.

“Pada tahun ini akan dirayakan setengah abad hubungan kerja sama ASEAN-Jepang. Selain itu, tahun 2023 juga menandai kepemimpinan Jepang sebagai Ketua G7 dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN-BAC. Ini menjadi  momentum sangat baik bagi ASEAN-BAC untuk mempererat hubungan perdagangan dan investasi dengan Jepang,” kata Arsjad  dalam keterangan tertulis, Jumat  (9/6/2023).

Baca Juga: Ketua ASEAN BAC Sebut Laos Jadi Pusat Transportasi dan Energi Terbarukan di ASEAN

Arsjad  bersama delegasi berada di Tokyo, dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023. Sebelumnya, Arsjad juga telah melakukan roadshow ke Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, dan Inggris.

Selain bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Nishimura Yasutoshi, delegasi ASEAN-BAC juga akan berdialog dengan pimpinan asosiasi pengusaha, di antaranya Japan External Trade Organization (JETRO), SME Support Japan (SMRJ), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Japan Association of Corporate Executives (Keizai Doyukai), Japan Business Federation (Keidanren), ASEAN Japan Center, MUFG Bank, Japan Chamber of Commerce of Commerce (JCCI), Asia Zero Emission Community (AZEC), dan PayPay.

Ia mengungkapkan, sebagai pemegang keketuaan ASEAN Tahun 2023, Indonesia dan Jepang juga akan merayakan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara. G7 dan ASEAN, lanjutnya, merupakan organisasi dunia yang  berpengaruh dalam perpolitikan dan perekonomian dunia.  

“Jepang adalah negara  yang rajin berinvestasi di ASEAN. Interaksi Jepang dengan ASEAN sangat intensif dan telah dimulai sejak ASEAN dibentuk. Bahkan, Jepang sampai saat ini merupakan mitra dialog terpercaya ASEAN,” jelas Arsjad. 

Baca Juga: Arsjad Rasjid Optimistis ASEAN Tampil Sebagai Pusat Stabilitas dan Ekonomi Dunia

Jepang sebagai mitra strategis ASEAN, lanjutnya, akan bersama-sama  ASEAN-BAC menciptakan wadah yang lebih kuat yang menaungi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat  berinovasi bersama melalui teknologi dan adaptif  menghadapi dinamika perubahan. 

“Kami  bekerja sama dengan Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO)  sedang mengembangkan dan menumbuhkan UMKM di kawasan,” kata Arsjad.

Tiga Nota Kesepahaman

Selama berada di Tokyo, Arsjad juga menandatangani tiga nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Chairman  Japan External Trade Organisation (JETRO) Norihiko Ishiguro.

Ketiga MoU yang ditandatangani terdiri atas, penyelenggaraan KTT Pemimpin Bisnis Muda ASEAN-Jepang dan KTT Pemimpin Bisnis Generasi Z, ASEAN-Japan Co-Creation Fast Track Initiative untuk mengakselerasi  inovasi global terbuka  perusahaan startup Jepang. 

Baca Juga: KTT Asean di Labuan Bajo Jadi Momentum Dongkrak Pariwisata, UMKM dan Ekonomi Hijau

“Kami juga sepakat  mempromosikan kerja sama Asia Zero Emission Community (AZEC) dan ASEAN Net Zero Hub. Asia Tenggara adalah salah satu kawasan  yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak iklim di kawasan ini  sangat serius, karena berpotensi  mempengaruhi masyarakat yang rentan dan menempatkan jutaan orang  ke jurang kemiskinan ekstrem,” kata Arsjad.

Hal senada juga diungkapkan  Radju Munusamy selaku ASEAN-BAC Policy Manager Sustainable Development yang mengatakan AZEC dan ASEAN Net Zero Hub erat kaitannya dengan  orkestrasi upaya negara-negara Asia Tenggara dalam mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060.

“Kami ingin memperkuat ketahanan rantai nilai ASEAN terhadap dampak perubahan iklim,  sehingga memungkinkan  mencapai emisi nol bersih dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Radju.

Baca Juga: Jadi Ketua ASEAN BAC 2023, Arsjad Rasjid Suarakan Inklusivitas

Melalui ASEAN-BAC, berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT Astra International Tbk, Sinar Mas Group, PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group terus didorong untuk mampu mendukung upaya emisi nol dan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai contoh, Astra terus memperkuat fokus terhadap mitigasi perubahan iklim dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat yang dituangkan dalam Astra 2030 Sustainability Aspirations yang telah diluncurkan pada awal tahun 2022, di mana Grup Astra berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK Scope 1 dan Scope 2 sebesar 30% pada tahun 2030.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×