kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,54   5,18   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

75 tahanan kabur massal dari penjara Paraguay


Senin, 20 Januari 2020 / 13:57 WIB
75 tahanan kabur massal dari penjara Paraguay
ILUSTRASI. ilustrasi penjara


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 75 tahanan dilaporkan kabur massal dari penjara yang berlokasi di bagian timur Paraguay, dekat perbatasan Brasil. Pemerintah menyatakan, mereka mencurigai bahwa para napi itu bisa melenggang karena dibiarkan keluar oleh sipir. 

Minggu (19/1), sebuah terowongan ditemukan. Namun aparat menduga, terowongan itu hanyalah pengalih perhatian. Di antara 75 tahanan yang kabur dari penjara, sebagian adalah anggota geng kriminal Brasil bernama Komando Pertama Ibu Kota (PPC). 

Kelompok asal Sao Paulo itu disebut mempunyai 30.000 anggota, dan beroperasi tak hanya di Brasil. Namun juga Paraguay, Bolivia, dan Kolombia. 

Pemerintah pun melakukan inspeksi di penjara yang berlokasi di timur kota Pedro Juan Caballero pada Minggu waktu setempat. Hasilnya, mereka menemukan bahwa seluruh blok yang menampung anggota PPC sudah kosong. 

Ada sel yang berisi 200 kantung pasir. Polisi mengamankan satu narapidana yang berusaha kabur setelah berusaha melarikan diri menggunakan terowongan yang disiapkan. 

Menteri Dalam Negeri Euclides Acevedo menerangkan, dia berkeyakinan bahwa sipir maupun penjara membantu mereka kabur. "Kami percaya, terowongan itu hanyalah kedok untuk menyembunyikan napi, dengan adanya keterlibatan orang dalam," papar Acevedo. 

Berdasarkan informasi intelijen yang dia terima, para sipir memperbolehkan tahanan untuk keluar dalam rombongan kecil selama beberapa hari terakhir. Insiden itu, terjadi ketika kepala penjara sedang melakoni cuti tahunan. 

Menteri Kehakiman Cecilia Perez meminta seluruh sipir dipecat dan ditahan. Kepada radio ABC Cardinal, Perez mengatakan, narapidana dari lantai dua juga keluar, dengan asumsi sel mereka terbuka. 

Dia menuturkan, para napi tersebut sudah merencanakan dan menawarkan US$ 80.000 atau Rp 1 miliar untuk imbalan kepada sipir. Diyakini beberapa tahanan yang keluar kembali ke Brasil dengan melintasi perbatasan, di mana ditemukan sejumlah kendaraan yang terbakar. 

Perbatasan antara Paraguay dan Brasil dilaporkan merupakan jalur yang disukai oleh geng kriminal dalam melakukan penyelundupan. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "75 Tahanan Kabur Massal dari Penjara Paraguay".




TERBARU

[X]
×