Sumber: The Guardian,The Guardian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Chequers pada Kamis berlangsung relatif disiplin, meski tetap menghadirkan sejumlah pernyataan mengejutkan.
Berikut poin-poin utama yang muncul dari pertemuan tersebut.
1. Trump Tegaskan Putin Bertanggung Jawab atas Perang Ukraina
Trump menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi ke Ukraina, meski sebelumnya ia kerap beralih antara menyalahkan Moskow maupun Kyiv.
“Saya berbicara dengan Presiden Putin soal Ukraina, itu adalah ‘apple of his eye’,” kata Trump. “Ia tidak akan melakukan apa yang ia lakukan jika menghormati kepemimpinan Amerika Serikat.”
Meski demikian, Trump tidak menunjukkan keinginan menambah sanksi terhadap Rusia, justru lebih banyak mengkritik negara lain yang masih membeli minyak Rusia.
Baca Juga: Trump Isyaratkan Rebut Kembali Pangkalan Udara Bagram, AS Kembali Invasi Afghanistan?
2. Gaza Jadi Titik Perbedaan, tapi Bukan Pertentangan Besar
Downing Street semula khawatir pengakuan negara Palestina oleh Inggris akan menimbulkan ketegangan dengan Washington. Namun, Trump menyebut hal itu hanya sebagai “salah satu dari sedikit perbedaan” dengan Starmer.
Starmer sendiri berhati-hati, dengan menekankan bahwa Hamas tidak menginginkan solusi dua negara maupun perdamaian. Pernyataan tersebut bahkan mendapat pujian dari Trump.
3. Starmer Akan Pertahankan Online Safety Act
Trump dan sekutunya kerap mengkritik aturan Eropa soal keamanan daring karena dianggap menekan perusahaan teknologi Amerika.
Starmer menegaskan bahwa Inggris membatasi kebebasan berbicara hanya ketika menyangkut konten berbahaya bagi anak-anak.
“Batasan itu ada pada mereka yang menyebarkan pedofilia dan mendorong bunuh diri lewat media sosial kepada anak-anak,” ujarnya.
4. Komitmen Pertahanan Inggris Dapat Apresiasi Trump
Starmer memotong anggaran bantuan luar negeri untuk meningkatkan belanja pertahanan, keputusan yang menuai kontroversi di dalam negeri. Namun, Trump justru memuji langkah tersebut.
Baca Juga: Trump Sindir AI di Inggris: Sedang Menguasai Dunia, Semoga Kalian Benar
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Inggris atas komitmen penting membelanjakan 5% dari PDB untuk pertahanan pada KTT NATO tahun ini,” kata Trump.
5. Tarik Ulur Tarif Perdagangan Belum Selesai
Trump menyebut Starmer “tangguh dalam negosiasi” terkait kesepakatan dagang, bahkan mengatakan hasilnya mungkin lebih menguntungkan Inggris. Meski begitu, tarif baja Inggris yang dijanjikan akan diturunkan ternyata tak kunjung dibahas.
Trump menegaskan kembali keyakinannya pada tarif: “Banyak keberhasilan ekonomi AS datang dari tarif.”
6. AS Berupaya Kembali Kuasai Pangkalan Bagram
Trump mengungkap keinginan AS untuk merebut kembali pangkalan udara Bagram di Afghanistan, yang ditinggalkan sejak 2021. Menurutnya, lokasi Bagram strategis karena dekat dengan fasilitas nuklir China.
“Kami mencoba mendapatkannya kembali … karena mereka butuh sesuatu dari kami,” kata Trump, sembari menyebut ini sebagai “sedikit berita baru.”
7. Starmer Akui Pernah Dibaptis
Meski dikenal ateis dan mengikuti sebagian tradisi Yahudi lewat istrinya, Starmer menyatakan kepada GB News bahwa dirinya dibaptis sejak kecil. “Itulah gereja saya – sepanjang hidup saya,” ujarnya.
Baca Juga: Telepon Tengah Malam Trump ke Modi, Sinyal Reset Hubungan AS-India?
8. Trump Klaim Tidak Mengenal Peter Mandelson
Salah satu momen mencolok adalah ketika Trump ditanya soal Peter Mandelson, mantan penasihat Inggris yang pernah berdiri di sisinya saat penandatanganan kesepakatan dagang UK–AS.
Meski Mandelson baru-baru ini dipecat Starmer akibat hubungannya dengan Jeffrey Epstein, Trump justru berkata, “Saya tidak mengenalnya,” seakan melupakan interaksi mereka sebelumnya.