kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.598   47,00   0,28%
  • IDX 8.003   -5,54   -0,07%
  • KOMPAS100 1.115   -0,82   -0,07%
  • LQ45 807   -2,40   -0,30%
  • ISSI 277   0,77   0,28%
  • IDX30 420   -1,17   -0,28%
  • IDXHIDIV20 481   -1,97   -0,41%
  • IDX80 122   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 131   -0,37   -0,28%
  • IDXQ30 134   -0,64   -0,47%

Trump Isyaratkan Rebut Kembali Pangkalan Udara Bagram, AS Kembali Invasi Afghanistan?


Jumat, 19 September 2025 / 08:31 WIB
Trump Isyaratkan Rebut Kembali Pangkalan Udara Bagram, AS Kembali Invasi Afghanistan?
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyoroti pentingnya pangkalan udara Bagram di Afghanistan. REUTERS/Annabelle Gordon


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyoroti pentingnya pangkalan udara Bagram di Afghanistan, yang sebelumnya menjadi basis utama militer AS selama dua dekade perang pasca serangan 11 September 2001.

Dalam kunjungannya ke London, Trump mengatakan, “Kami ingin pangkalan itu kembali”, sambil menegaskan letak strategis Bagram yang menurutnya hanya berjarak sekitar satu jam dari lokasi fasilitas nuklir China.

Bagram pernah menjadi pusat operasi militer AS, lengkap dengan restoran cepat saji seperti Burger King dan Pizza Hut, toko perlengkapan elektronik, hingga kompleks penjara besar.

Rencana Re-Occupy Bagram: Antara Strategi dan Risiko

Trump menyinggung kemungkinan pengambilalihan Bagram dengan “persetujuan” Taliban. Namun, banyak pihak menilai langkah ini kontradiktif, mengingat Taliban berjuang selama bertahun-tahun untuk mengusir pasukan AS dan merebut kembali kendali Afghanistan.

Baca Juga: Trump Sindir AI di Inggris: Sedang Menguasai Dunia, Semoga Kalian Benar

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan saat ini tidak ada rencana aktif untuk merebut kembali Bagram.

Namun, bila benar dilakukan, operasi itu akan memerlukan lebih dari 10.000 pasukan, pembangunan kembali infrastruktur pangkalan, hingga penempatan sistem pertahanan udara canggih.

“Ini akan menjadi operasi besar, mahal, dan sulit secara logistik. Saya tidak melihat bagaimana hal ini realistis untuk dijalankan,” ujar pejabat tersebut.

Tantangan Keamanan: Dari ISIS hingga Iran

Menguasai kembali Bagram juga berarti menghadapi ancaman dari berbagai pihak, termasuk ISIS dan al-Qaeda yang masih beroperasi di Afghanistan. Meski Taliban mungkin bersedia menerima keberadaan pasukan AS, pangkalan itu tetap rentan terhadap serangan roket maupun teror lokal.

Selain itu, pangkalan Bagram bisa menjadi target empuk bagi serangan rudal jarak jauh Iran, seperti yang terjadi pada Juni lalu ketika Teheran meluncurkan serangan ke pangkalan AS di Qatar sebagai respons atas serangan terhadap fasilitas nuklirnya.

Pro-Kontra Strategis

Meskipun Trump menekankan kedekatan Bagram dengan wilayah China sebagai nilai strategis, sejumlah mantan pejabat pertahanan AS meragukan manfaatnya.

“Saya tidak melihat keuntungan militer yang signifikan dari berada di sana. Risiko lebih besar dibandingkan keuntungannya,” kata seorang mantan pejabat senior pertahanan.

Baca Juga: Kritik Trump, Obama Sebut AS Hadapi Krisis Politik Pasca-Pembunuhan Charlie Kirk

Trump sebelumnya kerap mengkritik Presiden Joe Biden atas keputusan meninggalkan Bagram pada 2021, yang menurutnya melemahkan posisi strategis AS. Padahal, pada 2020 Trump sendiri menandatangani kesepakatan dengan Taliban yang mensyaratkan penarikan seluruh pasukan internasional.

Komentar Trump muncul di tengah tinjauan Pentagon atas penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dinilai kacau dan dianggap mengalihkan perhatian dari tantangan geopolitik yang lebih besar, khususnya persaingan dengan China.

Di luar isu Bagram, akhir pekan lalu pejabat AS, termasuk Adam Boehler (Utusan Khusus Sandera AS) dan Zalmay Khalilzad (mantan utusan khusus AS untuk Afghanistan), bertemu dengan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi di Kabul untuk membahas warga Amerika yang masih ditahan di Afghanistan

Selanjutnya: IHSG Menguat Didukung Sinyal Teknis, Ini Rekomendasi Saham Mirae Sekuritas (19/9)

Menarik Dibaca: IHSG Menguat Didukung Sinyal Teknis, Ini Rekomendasi Saham Mirae Sekuritas (19/9)




TERBARU

[X]
×