Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam hampir rampung.
Pernyataan ini disampaikan Trump kepada awak media di Pangkalan Udara Gabungan Andrews, Washington, pada Selasa (15/7).
Tarif AS terhadap Vietnam Dipangkas dari 46% Menjadi 20%
Trump sebelumnya telah mengungkap bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan pemerintah Vietnam. Dalam kerangka kesepakatan tersebut, AS berencana menurunkan tarif impor terhadap produk asal Vietnam menjadi 20% dari ancaman tarif sebesar 46% yang sempat disampaikan pada April lalu.
Namun demikian, Trump juga menegaskan bahwa barang-barang yang dianggap sebagai hasil transshipment ilegal—yakni barang dari negara ketiga yang dialihkan melalui Vietnam untuk menghindari tarif—akan tetap dikenakan bea masuk sebesar 40%.
Detail Kesepakatan Belum Dipublikasikan
Meski menyatakan kesepakatan hampir selesai, Presiden Trump belum merilis rincian resmi dari pakta dagang ini. Ia menilai tidak penting untuk membocorkan isi kesepakatan ke publik. "Saya mungkin akan merilisnya, tapi saya rasa itu tidak terlalu penting," ujar Trump. “Kita punya kesepakatan dengan Vietnam, dan saya kira kesepakatan itu sudah cukup matang.”
Pemerintah Vietnam sendiri belum mengonfirmasi besaran tarif secara rinci, hanya menyebut telah mencapai kesepakatan mengenai pernyataan bersama tentang kerangka kerja perdagangan antara kedua negara.
Pertanyaan Terkait Definisi dan Implementasi Tarif
Sejumlah pertanyaan masih menggantung terkait implementasi kesepakatan ini. Misalnya, belum jelas bagaimana definisi transshipment ilegal akan ditentukan oleh Washington, serta seberapa besar nilai tambah lokal yang perlu diberikan oleh Vietnam agar produk yang diimpor dari negara ketiga bisa lolos dari tarif 40%.
Selain itu, belum diketahui pula produk-produk mana saja yang akan dikenakan tarif 20% seperti yang dimaksud dalam kesepakatan awal Trump.
Vietnam Diuntungkan dari Perang Dagang AS–China
Sejak dimulainya perang dagang antara AS dan China pada 2018, ekspor Vietnam ke Amerika Serikat hampir tiga kali lipat. Banyak produsen global yang memindahkan basis produksinya ke Vietnam demi menghindari tarif tinggi terhadap produk China.
Namun, data perdagangan terbaru menunjukkan bahwa lonjakan ekspor Vietnam ke AS diiringi dengan peningkatan tajam impor dari China. Nilai ekspor Vietnam ke AS dan impor dari China pada 2024 masing-masing mencapai sekitar US$140 miliar, mencerminkan korelasi yang erat antara keduanya.