kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

84% Populasi Tonga Merasakan Dampak Langsung Debu Vulkanik dan Tsunami


Senin, 24 Januari 2022 / 15:26 WIB
84% Populasi Tonga Merasakan Dampak Langsung Debu Vulkanik dan Tsunami
ILUSTRASI. Abu tebal jatuh di atas Nomuka di Tonga setelah negara kepulauan Pasifik itu dilanda tsunami yang dipicu oleh letusan gunung berapi bawah laut 17 Januari 2022.


Sumber: BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TONGA. Laporan terbaru pemerintah Tonga mengungkap bahwa hingga saat ini 84% dari total 105.000 populasinya telah merasakan dampak langsung dari debu vulkanik dan tsunami yang terjadi pada 14 Januari lalu.

Dilansir dari BBC, laporan tersebut baru dibagikan pada hari Senin (24/1) oleh perwakilan diplomatik Australia di Tonga, namun secara resmi tertanggal Jumat (21/1).

Gelombang tsunami dari gunung berapi dalam laut menyebabkan tsunami besar dan menghancurkan hampir seluruh wilayah Tonga. Pemerintah tidak melaporkan kematian selain tiga orang yang diketahui tewas dalam tsunami.

Baca Juga: Tsunami Tonga, Kemenlu Sebut Ada 5 WNI Saat Kejadian, Kondisi Belum Diketahui

Air tetap menjadi kebutuhan utama di pulau-pulau yang terdampak. Sampai saat ini debu vulkanik masih terus berjatuhan dan mencemari banyak sumber daya alam. Beruntung, pejabat berwenang telah berhasil membersihkan air tanah dan air hujan agar aman untuk dikonsumsi.

Kapal dan pesawat asing yang membawa bantuan juga sudah tiba di Tonga sejak pekan lalu. Sebelumnya, bantuan sulit datang karena satu-satunya landasan pacu di negara tersebut diselimuti abu vulkanik.

Selandia Baru dan Australia memimpin operasi bantuan internasional di Tonga. Kedua negara menggunakan angkatan udara dan kapal induk mereka untuk menurunkan bantuan berupa air, makanan, peralatan kebersihan, tenda, serta peralatan pengolahan air dan perbaikan telekomunikasi.

Tonga sempat terputus sama sekali dari dunia luar selama lima hari karena ledakan gunung berapi memutuskan satu-satunya kabel laut serat optik yang membawa internet ke pulau itu.

Baca Juga: AS Mengincar Program Kerjasama Ekonomi Baru Bersama Negara-Negara Indo-Pasifik

Pemerintah Tonga mengabarkan bahwa sebuah kapal akan tiba minggu ini untuk memperbaiki kabel internet. Perusahaan penyedia layanan internet sebelumnya memperkirakan kabel bisa memakan waktu hingga empat minggu untuk diperbaiki.

Untuk saat ini Tonga masih dinyatakan bebas Covid-19 dan sanggup melaksanakan aksi tanggap bencana secara mandiri melalui kelompok-kelompok seperti Palang Merah domestik. Tonga juga meminta agar tidak pekerja bantuan asing yang mendarat di negara itu untuk mencegah wabah.

Semua bantuan kemanusiaan yang datang dari luar negeri sebisa mungkin diberikan tanpa adanya kontak langsung dari manusia ke manusia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×