kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada 5 alasan Janet Yellen layak jadi Ketua The Fed


Senin, 16 September 2013 / 13:51 WIB
Ada 5 alasan Janet Yellen layak jadi Ketua The Fed
ILUSTRASI. Beberapa buku self development merupakan buku yang cocok untuk dibaca saat sedang healing dari kelelahan dan kebosanan.


Sumber: Washington Post | Editor: Dikky Setiawan

WASHINGTON. Pasca Larry Summers menyatakan mundur dari bursa calon Ketua The Fed (Federal Reserve), bursa calon pemimpin Bank Sentral Amerika Serikat (AS) semakin ramai.

Setelah Summers mengundurkan diri dari bursa pencalonan, Gedung Putih dikabarkan memiliki kandidat lain, yakni Donald L. Kohn.

Kohn pernah menjabat orang nomor dua di Federal Reserve hingga tahun 2010. Dia adalah tokoh kunci saat ketua The Fed saat ini, Ben Bernanke, menangani krisis keuangan AS.

Namun, di luar nama Kohn, ada satu kandidat lain yang disebut-sebut layak menggantikan posisi Bernanke yang akan pensiun dari bank sentral AS pada Januari mendatang.

Dia adalah Janet Louise Yellen atau biasa disapa Janet Yellen. Wanita kelahiran Brooklyn, New York, 67 tahun silam itu saat ini menduduki jabatan Wakil Ketua The Fed.

Kemungkinan ada dua alasan Yellen tidak dinominasikan Gedung Putih sebagai Kepala Federal Reserve. Salah satunya, Presiden Obama atau para staf ahlinya berpendapat bahwa Yellen akan melakukan pekerjaan yang buruk.

Yang lain adalah bahwa Gedung Putih merasa bahwa pencalonan dirinya akan menjadi kapitulasi berbahaya. Hal ini akan membuat pemerintahan Obama bisa dipermainkan oleh Partai Demokrat.

Tetapi, di luar Gedung Putih, kalangan ekonom di Negeri Abang Sam justru menominasikan Yellen sebagai kandidat pengganti Bernanke.

Lebih dari 350 ekonom disebut-sebut menandatangani surat dukungan yang dikirimkan ke Presiden Obama untuk merekomendasikan Ketua Federal Reserve berikutnya pada Yellen.

Berikut ini adalah lima mengapa Janet Yellen layak dinominasikan sebagai Ketua The Fed, seperti yang dirangkum oleh Washington Post, Minggu (15/9).

1) Yellen akan menjadi Ketua The Fed berkualitas karena kapasitasnya.

Sejarah The Fed menyebutkan, Ben Bernanke telah menduduki kursi Dewan Gubernur The Fed sebelum dirinya diangkat menjadi Ketua Gubernur Bank Sentral.

Ketua The Fed sebelumnya, Paul Volcker memiliki empat tahun memimpin The Fed wilayah New York sebelum menjadi orang nomor satu di Federal Reserve. Bahkan, Alan Greenspan tidak pernah sekali pun bekerja di Federal Reserve.

Jika mengacu kepada pengalaman bekerja di Federal Reserve, Yellen jelas lebih unggul dibandingkan nama-nama tersebut.

Yellen telah memimpin Federal Reserve wilayah San Francisco pada tahun 2004-2010. Setelah itu, Yellen menjadi Wakil Ketua Fed hingga saat ini.

Jadi, Yellen telah menduduki beberapa posisi penting di The Fed, baik pada saat ekonomi AS membaik maupun selama krisis keuangan.

Tentu saja, pengalaman bukanlah segalanya. Tetapi, hal itu menjadi penting, terutama ketika belum The Fed sendiri belum mempetakan bursa calon pimpinannya.

2) Yellen memiliki pernyataan yang benar.

Tugas The Fed adalah memprediksi jalur ekonomi dan menempatkan kebijakan yang tepat untuk menjaga angka tenaga kerja yang tinggi dan inflasi yang rendah.

Pada tahun 2006 dan 2007-dan sesungguhnya tahun 2010 dan 2011-The Fed telah salah memprediksi angka pengangguran.

Saat itu, The Fed mengatakan bahwa bank sentral tidak melihat krisis keuangan yang akan datang dan tidak melihat pemulihan ekonomi AS melambat.

Yellen adalah pengecualian. Jika kita kembali mengingat pernyataan The Fed pada Desember 2007, di sana Federal Reserve memprediksi bahwa ekonomi AS akan terhindar dari resesi.

William Dudley, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Federal Reserve wilayah New York , mengatakan, bahwa prediksi itu telah mengurangi rasa khawatir pasar.

Artinya, risiko krisis AS akan lebih sedikit, yang akan membahayakan Wall Street dan dunia setahun kemudian.

Namun, ketika itu, Yellen telah memberikan peringatan bernada pesimistis atas kondisi perekonomian AS. "Kemungkinan krisis kredit membengkak dan ekonomi akan tergelincir ke dalam resesi tampaknya terlalu nyata,” ungkap Yellen.  

Di tahun-tahun berikutnya , Yellen mendorong Federal Reserve untuk berbuat lebih banyak memerangi masalah ketenagakerjaan yang dia lihat belum mereda. Saran itu akhirnya diikuti oleh Bernanke, ketika perkiraan optimistis mereka terbukti sangat salah.

3) AS masih membutuhkan seseorang yang peduli pada pengangguran.

Menurut catatan Washington Post, pada Agustus lalu, jumlah tenaga kerja AS bertambah 169.000. Jika kondisi itu terus berlanjut, angka pengangguran AS akan berkurang pada tahun 2023.

AS sangat membutuhkan pemimpin The Fed yang serius memerangi pengangguran, bukan seorang pemimpin yang memiliki peran tradisional, sebagai pejuang inflasi teknokratis.

Dalam beberapa tahun terakhir, Yellen paling gigih menyuarakan dukungan yang kuat kepada The Fed untuk berbuat lebih banyak lagi dalam memerangi pengangguran.

Dengan menunjuk Yellen, akan menjadi sinyal positif ke pasar bahwa The Fed tidak hanya akan menerima status quo sebagaimana terjadi dalam pergantian pimpinan Federal Reserve.

4) Yellen mendapatkan dukungan dari luar Gedung Putih.

Proses pencalonan Ketua Fed ini telah mengalami kegagalan. Gedung Putih memiliki Summers dan Yellen dalam bursa tersebut mulai dari sekarang. Namun, karena berbagai alasan, perlombaan pencalonan itu telah mengguncang Wall Street.

Yellen, bagaimanapun, telah mendapatkan dukungan dan persetujuan dari khalayak umum. Dia adalah favorit Wall Street. Di dunia kebijakan moneter, Yellen adalah favorit.

Dia disukai oleh kongres Partai Demokrat dan organisasi buruh. Sejauh yang diketahui orang banyak, Yellen hampir tidak memiliki musuh, setidaknya di luar Gedung Putih.

Sangat jarang dalam perebutan kursi Ketua The Fed, salah satu kandidat harus mendapatkan persetujuan dari luar Gedung.

Tetapi, karena tidak ada debat calon Ketua The Fed, yakni antara kandidat dari Gedung Putih (Summers) melawan kandidat pasar yang diwakili Yellen, pemerintahan Obama bisa mengakhiri polemik tersebut. Caranya, melihat siapa di antara mereka yang banyak mendapatkan dukungan.

5) Saatnya 'menghancurkan' dominasi kaum pria.

Sebagai mantan Ketua FDIC, Sheila Bair mengatakan, bahwa saat ini ada 98 wanita di Kongres, termasuk 20 senator perempuan.

Selain itu, tiga perempuan di Mahkamah Agung dan empat wanita lainnya di kabinet Presiden. Namun, kata Bair, ada satu bidang dalam pemerintahan federal AS yang belum pernah ‘ditembus’ oleh seorang wanita.

Itu adalah bidang jabatan yang terlibat langsung dalam mengawasi pasar keuangan negara dan lembaga-lembaga keuangan besar.

Yakni, Menteri Keuangan, Ketua Federal Reserve, dan dua regulator bank besar, yakni Ketua The Fed wilayah New York dan Kantor Pengawas Mata Uang Amerika atau Office of the Comptroller of the Currency.

Sejumlah jabatan penting itu tidak pernah dipimpin oleh seorang wanita. Pemilihan Ketua Federal Reserve tidak boleh didasarkan gender.

Namun, sebagai bahan pertimbangan, Yellen telah mengumpulkan lebih banyak pengalaman dan dukungan yang lebih luas dibandingkan calon laki-laki.

Jadi, ini adalah saat di mana calon yang paling berpengalaman dan paling mendapatkan banyak dukungan akan menjadi sejarah, bahwa seorang wanita bisa menduduki jabatan Ketua The Fed.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×