kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ketua The Fed jadi samsak tinju calon presiden AS


Rabu, 08 Februari 2012 / 12:31 WIB
Ketua The Fed jadi samsak tinju calon presiden AS
ILUSTRASI. Daftar harga sepeda gunung Camp terbaru Februari 2021, dipatok lumayan terjangkau


Reporter: Dyah Megasari, CNN |

NEW YORK. Pemilihan presiden memang selalu menyedot perhatian. Tak hanya melulu masalah politik yang ributkan, beberapa posisi penting di bidang perekonomian mulai terlihat menjadi alat "main" para pemilik ambisi puncak tertinggi pemerintahan.

Hal ini terjadi di Amerika Serikat (AS) menjelang pemilihan presiden yang akan di gelar akhir tahun ini. Salah satu posisi yang diincar oleh politikus adalah bank sentral AS, The Federal Reserves. Ketua The Fed, Ben S Bernanke seolah menjadi samsak tinju para calon presiden AS.

Kedua calon presiden AS selain Barack Obama yaitu Mitt Romney dan Newt Gingrich bersumpah menyingkirkan Bernanke dari posisinya di bank sentral. Mereka menilai segala kebijakan yang ditempuh Bernanke hanya condong pada rencana Obama.

Gubernur Texas yang merupakan mantan kandidat presiden AS, Rick Perry mengklaim Bernanke sebagai pengkhianat jika menggunakan kebijakan The Fed untuk merangsang ekonomi sebelum pemilu.

Rupanya, kritik yang dilontarkan untuk The Fed juga meluas ke kongres. Beberapa anggota parlemen memarahi Bernanke karena dianggap melangkahi batas wewenang bank sentral.

Pekan lalu, Rep Scott Garrett membeberkan beberapa kebijakan Federal Reserve yang terbit bulan lalu tak murni menyelamatkan ekonomi AS. Ia juga menganalisis beberapa kebijakan potensial.

"Saya benar-benar terkejut," terang Garrett, yang merupakan anggota Partai republik asal New Jersey. Ia mengklaim, kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral cenderung berdasarkan perintah Obama.

Tapi, jika berputar kembali ke masa pendahulunya yaitu Alan Greenspan dan Paul Volcker, keduanya cenderung lebih berani condong ke kebijakan pemimpin saat itu.

Greenspan melakukan pemangkasan pajak di 2001 demi rencana pemerintahan Bush. Kemudian, Volcker melakukan pemangkasan defisit sesuai dengan yang diprogramkan Presiden Reagan.

Kenyataannya, banyak pengamat yang melihat, posisi Bernanke berbeda dengan pendahulunya. Ia dianggap mengambil kebijakan sesuai dengan kondisi ekonomi AS yang genting selama kepemimpinan Obama. Menanggapi kisruh ini, Bernanke hanya menyatakan, segala yang dilakukan oleh The Fed bertujuan untuk melindungi ekonomi Paman Sam.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×