Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Seorang staf Kongres AS yang memiliki hubungan dengan Partai Demokrat AS mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa Indonesia harus waspada terhadap janji tersebut. Pasalnya, tawaran tersebut disodorkan berselang hanya beberapa pekan sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021.
“Jika saya orang Indonesia, saya tidak akan percaya pada janji yang dibuat pemerintah sekarang,” kata staf Kongres AS tersebut yang enggan disebutkan namanya.
"DFC dirancang sebagai pengembangan, bukan insentif untuk perkembangan secara politis,” imbuh sumber tersebut.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Retno mengatakan, pernyataan tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo sehubungan dengan isu Indonesia yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Retno dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Daftar zona merah corona di Indonesia per 23/12/2020, Jawa Tengah berkurang
Retno menambahkan, Indonesia tetap memberikan dukungan besar terhadap kemerdekaan Palestina sampai saat ini. "Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two-state solution dan parameter internasional yang telah disepakati, secara konsisten akan tetap dijalankan," kata Retno.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Janjikan Bantuan Rp 28 Triliun jika Indonesia Buka Hubungan dengan Israel",
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru