Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Diketahui, pejabat kesehatan mengatakan bahwa pada saat kedatangan penerbangan VN54 waktu itu, penumpang dan awak pesawat tidak diharuskan memakai masker di pesawat atau di bandara. Semua penumpang hanya diskrining dengan alat pengecekan suhu pada saat kedatangan. Padahal penumpang-penumpang tersebut berasal dari wilayah yang terinfeksi Covid-19, termasuk Inggris.
Namun, dalam penelitian tidak disebutkan apakah wanita tersebut ditandai lantaran memiliki gejala Covid-19.
Baca Juga: Penurunan indra penciuman akibat virus corona berbeda dari virus flu
Sejak Maret, CDC telah menemukan bahwa hampir 11.000 orang terpapar virus corona dalam penerbangan. Dalam pedoman kesehatan masyarakatnya, CDC mengatakan bahwa virus tidak mudah menyebar di pesawat karena sistem penyaringan udara mereka, tetapi berada dalam jarak sekitar dua meter dari orang lain dan menyentuh permukaan yang sering digunakan dalam penerbangan jarak jauh dapat meningkatkan risiko tertular Covid- 19.
Para penulis studi penerbangan Vietnam merekomendasikan wajib menggunakan masker, melakukan protokol pencucian tangan dan pengujian rutin, dan kebijakan karantina bagi penumpang yang datang dari negara berisiko tinggi.
Baca Juga: Waspada! Masyarakat berpotensi terpapar Covid-19 meski tidak keluar rumah
Menurut mereka, selama Covid-19 menjadi ancaman pandemi global dengan tidak adanya pengujian yang baik, tindakan pencegahan infeksi dalam penerbangan harus lebih baik. Selain itu, prosedur pemeriksaan kedatangan diperlukan agar penerbangan berlangsung aman.