CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.903   -78,00   -0,49%
  • IDX 7.257   -52,03   -0,71%
  • KOMPAS100 1.109   -7,98   -0,71%
  • LQ45 882   -4,85   -0,55%
  • ISSI 220   -1,57   -0,71%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,37   -0,62%
  • IDX80 127   -0,96   -0,75%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -0,98   -0,65%

Ada wabah corona, bank sentral Australia pertahankan suku bunga


Selasa, 07 April 2020 / 16:18 WIB
Ada wabah corona, bank sentral Australia pertahankan suku bunga
ILUSTRASI. Reserve Bank of Australia (RBA). Ada wabah corona, bank sentral Australia pertahankan suku bunga. REUTERS/Jason Reed/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 18 DEC FOR ALL IMAGES.


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga pada rekor terendahnya. Hal itu dikarenakan Bank sentral memperkirakan akan terjadi kontraksi ekonomi yang besar pada kuartal selanjutnya.

Pada 19 Maret lalu Reserve Bank of Australia (RBA) telah mengumumkan pemotongan suku bunga menjadi 0,25%, hal itu bersamaan dengan stimulus yang belum pernah terjadi pada periode sebelumnya, termasuk program pembelian obligasi.

Baca Juga: Kata Bill Gates, kehidupan bisa sepenuhnya normal kembali jika...

Mengutip dari laman Reuters, pada hari Selasa pemerintah setempat menegaskan seluruh elemen dihimbau untuk tidak menaikkan suku bunga hingga mencapai kemajuan dalam penyediaan lapangan kerja. 

Namun, kontraksi ekonomi diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juni serta tingkat pengangguran pun diperkirakan akan meningkat lebih tinggi. Hal itu diperkuat dengan adanya penurunan aktivitas masyarakat ketika kasus corona menginfeksi 6.000 jiwa dengan total kematian 46 jiwa.

Adanya pembatasan jarak menyebabkan sektor ritel, perhotelan, transportasi, pendidikan hingga layanan masyarakat kerap ditutup. Sehingga hal tersebut mempengaruhi bisnis yang masih beroperasi mengalami penurunan penjualan dan meningkatnya batasan operasional.

Survei yang dilakukan oleh ANZ dan Roy Morgan menunjukkan pada minggu lalu sentimen konsumen selama 2 bulan berturut-turut mengalami penurunan yang drastis. Hal itu dikarenakan rencana pemerintah untuk memberikan subsidi kepada beberapa pekerja guna meringankan bebannya.

Baca Juga: AS tuduh China gunakan isu virus corona untuk tutupi aktivitas di Laut China Selatan

Melihat hal tersebut, dalam beberapa bulan mendatang ekonom khawatir tingkat pengangguran dapat melonjak 10%. Asal tahu saja, sepanjang Februari lalu pun tingkat pengangguran mencapai 5,1%. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×