Sumber: Bloomberg | Editor: Syamsul Azhar
MANILA. Bank Pembangunan Asia atawa Asian Development Bank (ADB) (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia akan terdongkrak oleh pertumbuhan ekonomi China, Korea Selatan dan negara berkembang di Asia Timur. Sebab mereka memproyeksi dua negara ini akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat dalam kurun tiga tahun terakhir.
Dalam laporan proyeksi ekonomi ADB yang di rilis di Manila Selasa (15/12) juga menyebutkan, perekonomian global mulai pulih pada tahun depan. Karena itu permintaan barang akan mengalami kenaikan pada tahun depan. ADB memperkirakan, China, Korea Selatan Taiwan Hongkong dan 10 negara di Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan sekitar 6,8% pada tahun depan. Angka ini tentu jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan realisasi pertumbuhan ekonomi di kawasan yang sama pada tahun ini yang hanya sebesar 4,2%.
Asia kini tercatat memimpin pertumbuhan ekonomi dunia mengalami resesi 2008, yang lebih parah dari krisis 1930 silam. Pemerintahan di kawasan ini telah mengerek belanja untuk mendongkrak perekonomian, memangkas pajak dan menurunkan tingkat suku bunga. Semua ini kompak mereka lakukan untuk mengurangi dampak depresi ekonomi yang lebih besar.
"Dengan tingkat pemulihan perekonomian global yang masih tentatif, kebijakan moneter harus tetap akomodatif tapi layak. Selain itu tetap harus waspada terhadap potensi tekanan inflasi dan kenaikan harga," tulis laporan itu. ADB mengingatkan, arah pemulihan ekonomi bisa meleset jika pembuat keputusan terlalu dini untuk mengencangkan kebijakan. Tapi sebaliknya kalau terlambat bisa menyebabkan inflasi yang tinggi sehingga menyulut defisit yang berkelanjutan di masa mendatang.