kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45889,70   15,31   1.75%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agen Rahasia Inggris Diduga Melatih Warga China untuk Jadi Mata-mata


Senin, 03 Juni 2024 / 12:28 WIB
Agen Rahasia Inggris Diduga Melatih Warga China untuk Jadi Mata-mata
ILUSTRASI. Bendera Inggris dan China di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 21 September 2015.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Badan Intelijen Rahasia Inggris, MI6, diduga telah melatih dua pegawai kantor pemerintahan China untuk menjadi mata-mata.

Kementerian Keamanan Negara China pada hari Senin (3/6) mengatakan, kasus yang melibatkan pasangan suami istri ini sedang diselidiki lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, kementerian tersebut mengatakan seorang mata-mata bermarga "Wang" sempat belajar di Inggris pada tahun 2015 di bawah program pertukaran.

Wang juga diundang untuk makan malam dan tur yang diam-diam diatur oleh MI6 selama periode tersebut.

Baca Juga: Korea Selatan Beberkan Lebih Banyak Bukti Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

Melansir Reuters, Wang dikatakan tertarik dengan imbalan uang yang ditawarkan oleh MI6 dan bersedia bekerja melayani pemerintah Inggris.

MI6 juga menjanjikan jaminan keamanan, sehingga Wang sepakat untuk mengambil tugas tersebut.

Setelah pelatihan spionase, MI6 memerintahkan Wang untuk kembali ke China dan mulai mengumpulkan informasi penting dari kantor pemerintahan.

Tidak sendirian, MI6 juga membujuk Wang untuk mengajak istrinya dalam pekerjaan tersebut. Sama seperti Wang, istrinya juga bekerja di unit inti pemerintahan China.

Baca Juga: China: Prospek Reunifikasi Damai dengan Taiwan Terkikis oleh Kekuatan Eksternal

China dan Inggris sudah berbulan-bulan berselisih terkait kegiatan spionase.

Pada bulan Januari lalu, China melaporkan bahwa MI6 telah menggunakan orang asing di China untuk mengumpulkan rahasia dan informasi.

Inggris, pada bulan April, mendakwa dua orang karena memberikan informasi untuk China. Di bulan Mei, Inggris juga mendakwa tiga orang karena membantu dinas intelijen luar negeri Hong Kong.




TERBARU

[X]
×