kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Korea Selatan Beberkan Lebih Banyak Bukti Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara


Senin, 03 Juni 2024 / 06:24 WIB
Korea Selatan Beberkan Lebih Banyak Bukti Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara
ILUSTRASI. Korsel menemukan lebih banyak bukti yang menunjukkan senjata yang digunakan oleh Rusia berasal dari Korut. Sputnik/Artem Geodakyan/REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Sabtu (1/6/2024), Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan pihaknya menemukan lebih banyak bukti yang menunjukkan senjata yang digunakan oleh Rusia dalam perang di Ukraina diimpor secara ilegal dari Korea Utara.

“Kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea juga mempengaruhi medan perang di Eropa,” kata Shin.

Mengutip Reuters, Shin menjelaskan lebih jauh, jika Korea Utara terus menerima transfer teknologi militer dari Rusia sebagai imbalannya, peningkatan signifikan dalam kemampuan militer konvensional Korea Utara akan menjadi risiko yang akan terjadi.

Amerika Serikat mengatakan pada bulan Februari bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer amunisi dan bahan terkait sejak bulan September ke Rusia.

Baik Moskow maupun Pyongyang membantah tuduhan bahwa Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, yang diinvasi Rusia pada Februari 2022.

Baca Juga: Ini Langkah Rusia Jika AS Tempatkan Rudal di Eropa atau Asia

Shin juga menyerukan China untuk mengambil peran lebih aktif dalam denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Ketika ditanya apakah Korea Selatan boleh mengembangkan senjata nuklirnya sendiri, Shin mengatakan bahwa Korea Selatan mempercayai rezim perjanjian nonproliferasi global (NPT), dan aliansi AS-Korea Selatan yang lebih kuat adalah jawaban terhadap pengembangan nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Korut Kirim Ratusan Balon yang Membawa Kotoran ke Korsel sebagai Hadiah

Shin berbicara pada Dialog Shangri-La, forum pertahanan terbesar di Asia, yang berlangsung di Singapura. Acara berakhir pada 2 Juni 2024.



TERBARU

[X]
×