Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India melanjutkan pembelian minyak kelapa sawit (CPO) Malaysia setelah aksi boikot empat bulan menyusul perseteruan diplomatik. Pendorong pembelian adalah penurunan cadangan domestik dan diskon harga.
Pembelian CPO juga di tengah hubungan perdagangan kedua negara yang membaik, pasca pembentukan pemerintahan baru Malaysia. Pekan lalu, Malaysia meneken kesepakatan pembelian 100.000 ton beras dari India.
Sumber Reuters mengatakan, para importir terkemuka India minggu lalu menandatangani kontrak hingga 200.000 ton CPO dari Malaysia. Produsen CPO terbesar kedua di dunia ini akan mengirimnya pada Juni dan Juli nanti.
Baca Juga: Indonesia & Malaysia protes keras, WHO cabut imbauan sesat industri sawit
"Stok (CPO) pelabuhan telah turun tajam di India karena impor yang lebih rendah," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura yang menjual minyak sawit asal Malaysia dan Indonesia kepada Reuters.
Data pelacakan kapal oleh Refinitiv menunjukkan, total impor minyak sawit India untuk empat bulan pertama tahun ini merosot lebih dari 50% menjadi 1,11 juta ton dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
India, importir minyak nabati terbesar di dunia, yang memulai kembali pembelian, selanjutnya bisa mendukung harga CPO Malaysia, yang telah naik dari posisi terendah 10 bulan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: CPO Malaysia: Stok Melonjak, Giliran China Membayangi Uni Eropa
India awal tahun ini menghentikan impor CPO dari Malaysia, setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengkritik kebijakan New Delhi terhadap minoritas Muslim di negeri Sungai Gangga.
Stok yang rendah mendorong pembelian plus hubungan India dengan Malaysia membaik sejak pemerintahan baru terbentuk pada awal Maret, menurut seorang pemilik kilang minyak nabati India yang mengontrak "beberapa kapal" untuk pengiriman Juni.
"Saya pikir, Pemerintah India akan mengizinkan bongkar pengiriman yang akan datang. Kami tidak bisa mengandalkan satu penjual (Indonesia) tanpa batas waktu, terutama ketika Anda harus membangun cadangan," ujarnya kepada Reuters.
Baca Juga: Pasokan berkurang, harga CPO tetap sulit menguat tajam
Kementerian Perdagangan India tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters pada Selasa (19/5).
"Hubungan kami dengan India menjadi lebih baik sejak pembentukan pemerintahan baru," kata Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia Mohd Khairuddin Aman Razali, beberapa waktu lalu, yang berencana mengunjungi India untuk merundingkan masalah CPO.