kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat Covid-19, lebih dari 1,5 juta anak di dunia kehilangan orangtua


Jumat, 23 Juli 2021 / 22:55 WIB
Akibat Covid-19, lebih dari 1,5 juta anak di dunia kehilangan orangtua
ILUSTRASI. Akibat Covid-19, lebih dari 1,5 juta anak di dunia kehilangan orangtua


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kasus Covid-19 pada anak relatif lebih rendah, tetapi mereka juga ikut terdampak pandemi ini. Selain harus menghadapi stres dan isolasi, ada sebagian dari mereka yang harus mengucapkan selamat tinggal pada orangtua atau pengasuhnya. 

Mengutip data Worldometer (23/7/2021), virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 193.326.236 orang secara global. Dari jumlah tersebut, virus ini menewaskan 4.150.242 orang di seluruh dunia.   

Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal The Lancelot mengungkapkan bahwa ada lebih dari 1,5 juta anak di seluruh dunia yang harus kehilangan salah satu orangtua atau pengasuhnya, maupun keduanya akibat Covid-19. 

Kondisi tersebut menimbulkan masalah global baru, yaitu anak yang menjadi yatim piatu akibat pandemi. 

Baca Juga: Pemda DKI sebut 11.532 Anak Usia 0-18 tahun di Jakarta pasien aktif Covid-19

Pandemi telah mengambil nyawa setidaknya salah satu orangtua, kakek-nenek, atau kakek-nenek yang tinggal bersama anak. Kondisi yang memprihatinkan ini memberi dampak besar bagi anak-anak karena mereka dapat kehilangan kasih sayang dan perlindungan dari orang dewasa yang mengasuhnya. 

Para peneliti berpendapat bahwa pakar harus berfokus untuk menyediakan dukungan psikososial dan ekonomi pada anak-anak yang kehilangan orangtua dan pengasuh mereka akibat pandemi. 

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati data kematian dan kesuburan di 21 negara. Disimpulkan, kematian itu tidak hanya akibat langsung virus corona, tetapi juga dari masalah yang terkait pandemi. 

Misalnya lockdown, layanan kesehatan yang tidak dapat diakses, dan perawatan kesehatan yang ditunda, pun dianggap sebagai “kematian akibat COVID-19.” 

Baca Juga: Varian delta, penyakit pernapasan paling menular yang pernah diketahui ilmuwan

Anak-anak merupakan kelompok yang sangat rentan dari kondisi ini. Anak-anak yang kehilangan pengasuh dalam waktu traumatis lebih rentan mengalami kesehatan mental, penyakit kronis serta penyalahgunaan zat terlarang saat dewasa. 

Hal ini menunjukkan perlunya sumber daya proaktif, perawatan dan pengobatan untuk anak-anak ini di seluruh dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih dari 1 Juta Anak Kehilangan Orangtua akibat Pandemi Covid-19"
Penulis : Anya Dellanita
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: Puan Maharani desak pemerintah beri bantuan pada anak-anak terdampak pandemi




TERBARU

[X]
×