kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.852   56,00   0,33%
  • IDX 6.662   48,89   0,74%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,37   0,99%
  • ISSI 212   1,44   0,69%
  • IDX30 390   3,86   1,00%
  • IDXHIDIV20 469   3,94   0,85%
  • IDX80 109   1,18   1,09%
  • IDXV30 115   1,41   1,24%
  • IDXQ30 128   1,22   0,97%

Akibat Inflasi, Suku Bunga Hipotek di Amerika Serikat Melonjak Hingga 3,29%


Jumat, 18 Februari 2022 / 22:55 WIB
Akibat Inflasi, Suku Bunga Hipotek di Amerika Serikat Melonjak Hingga 3,29%


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tingkat hipotek (mortagage) di Amerika Serikat (AS) melonjak sebagai akibat kenaikan inflasi dan belanja konsumen yang lebih kuat dari yang diharapkan.

Perusahaan hipotek pinjaman perumahan federal, Freddie Mac melaporkan, hipotek suku bunga pinjaman untuk 30 tahun berada di level 3,92% untuk pekan yang berakhir 17 Februari, naik 3,69% dari minggu lalu. 

Kepala Ekonom Freddie Mac Sam Khater mengamati kenaikan ini membawa tingkat hipotek ke level tertinggi sejak Mei 2019. Padahal, suku bunga hipotik secara rata - rata pada tahun lalu masih di level 2,81%.

"Ketika tarif dan harga rumah naik, keterjangkauan telah menjadi rintangan besar bagi calon pembeli rumah, terutama karena inflasi mengancam akan membebani anggaran konsumen," kata Khater dikutip dari Bloomberg, Jumat (18/2). 

Baca Juga: World Bank Soroti Potensi Risiko Relaksasi Restrukturisasi Kredit Negara Berkembang

Kondisi akan mendorong biaya hipotek jauh lebih tinggi, menambah beban bagi warga Amerika yang sudah berusaha keras untuk membeli rumah. Perang penawaran untuk daftar pasokan yang ketat di negara itu telah merugikan banyak calon pembeli.

Terlebih, tarif yang dikenakan lebih dari satu poin persentase penuh lebih tinggi daripada sekitar setahun yang lalu, ketika rata-rata 30 tahun mencapai rekor terendah 2,65%.

Bahkan sebelum kenaikan baru-baru ini, pembayaran hipotek untuk pembeli pertama kali telah melonjak menjadi lebih 25% dari pendapatan rumah tangga pada kuartal keempat 2021. 

Menurut data dari National Association of Realtors, nilai itu merupakan tingkat keterjangkauan terburuk dalam 3 tahun terakhir.  Suku bunga hipotek biasanya bergerak seiring dengan imbal hasil treasury 10 tahun yang mencapai 2,03% pada Rabu (16/2), naik dari pekan sebelumnya di level 1,94%.

Hipotek suku bunga tetap 15 tahun rata- rata 3,15%, naik dari minggu lalu ketika rata-rata 2,93%. Hipotek hibrid yang dapat disesuaikan dengan indeks treasury lima tahun rata-rata 2,98%, naik dari minggu lalu ketika rata-rata 2,8%.

Baca Juga: WHO: Kasus Global Menurun, Tapi Subvarian Omicron Tetap Berbahaya

Para ekonom telah memperkirakan tingkat suku bunga akan meningkat pada tahun 2022 karena ekonomi secara keseluruhan stabil namun tetapi masih akan mendekati level rekor terendah. 

Apalagi, harga naik lebih cepat dari yang diharapkan. Asosiasi Bankir Hipotek  (MBA)  memperkirakan  bahwa suku bunga hipotek 30 tahun akan mencapai 4% pada akhir 2022. "Suku bunga hipotek meningkat secara keseluruhan pekan lalu menyusul kenaikan baru-baru ini pada hasil treasury, yang telah bergerak lebih tinggi karena tekanan inflasi yang tak henti-hentinya dan meningkatnya ekspektasi pasar dari langkah kebijakan yang lebih agresif oleh The Fed," terang Wakil Presiden Asosiasi MBA Joel Kan.  

Seperti diketahui, The Fed sedang mempertimbangkan serangkaian kenaikan suku bunga acuan sebagai upaya menahan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. 



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×