kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktif berderma ke sektor pendidikan (3)


Minggu, 05 Mei 2019 / 09:30 WIB
Aktif berderma ke sektor pendidikan (3)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Graeme Hart terkenal dengan tangan dinginnya membangun bisnis yang telah terpuruk menjadi hidup kembali. Ia beberapa kali mengakuisisi perusahaan yang sakit untuk disehatkan kembali dan menjadi sumber dana bagi perusahaan investasi miliknya Rank Group. Hart terkenal mampu mengatur perusahaan menjadi lebih efisien. Itu yang menjadikan bisnis yang diakuisisi membaik secara bertahap. Di tengah gelimang harta, Hart menyisihkan sebagian dananya untuk donasi.

Rank Group, perusahaan investasi yang didirikan Graeme Hart menjadi kendaraan utama membangun dinasti bisnis kemasan yang melambungkan namanya. Rank yang dibentuk Hart tak lama setelah ia lulus dari University of Octago pada tahun 1987 awalnya hanya mempekerjakan enam orang. Kini Rank Group telah bertransformasi menjadi salah satu perusahaan kemasan terkemuka di dunia.

Hart sejatinya memulai bisnis dengan mendirikan perusahaan kertas. Tapi langkahnya menjadi taipan kemasan justru ia mulai beberapa tahun setelah Ia mulai mengakuisisi perusahaan konglomerasi di sektor food and beverage asli Selandia Baru: Burns Philp. Pada tahun 1997, Rank membeli 19,9% kepemilikan Burns Philp seharga A$ 260 juta. Beberapa produk Burns Philp misalnya makanan ringan, roti, makanan beku, es krim, hingga bahan dasar seperti terigu, minyak goreng dan margarin.

Dana pembelian Burns Philp didapatkan Hart setelah berhasil atas investasi terdahulunya melalui akuisisi Perusahaan Percetakan Negara alias Goverment Printing Office (GPO), serta perusahaan percetakan dan penerbitan Whitcoulls. Kedua perusahaan ini diakuisisi Hart dalam kondisi keuangan yang sekarat dan berhasil ditransformasikan menjadi sumber dana bagi Rank.

Langkah Hart di Burns Philp mulanya tak mulus. Saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham Australia, dan Selandia Baru ini jatuh dalam tak lama setelah Hart masuk. Harga saham Burn Philp tak lebih dari AU$ 1 per saham, sementara valuasi saham Hart pun anjlok menjadi sekitar AU$ 100 juta hanya pada empat bulan. Bahkan beberapa bulan setelahnya nilainya berada di bawah AU$ 50 juta. Pada 1998, Burns Philp tercatat mengalami kerugian hingga AU$ 285,4 juta.

Lewat tangan dingin Hart, Burns Philp bisa bangkit. Ia yang telah duduk di kursi dewan direksi berhasil menjadikan bisnis Burns Philp lebih efisien. Tak cepat memang, setalah terus menerus merugi sejak akhir 1998, perusahaannya baru kembali meraih untung pada Juni 2002 dengan laba sebesar AU$ 146,2 juta.

Setahun setelah membuktikan dirinya berhasil memperbaiki kinerja perusahaannya, Hart juga memimpin Burns Philp mengakuisisi perusahaan konsumer lain, yakni Goodman Fielder. Pada 2003, Burns Philps berhasil mengakuisisi 66,63% saham Goldman seharga A$ 2,4 miliar. Hart juga mengakuisisi perusahaan produk susu Fonterra seharga A$ 250 juta. Tahun 2006, Hart berhasil membeli 42% saham Burns Philp lainnya seharga A$ 1,6 miliar. Setelah seluruh saham dikempit, Ia membawa Burns Philp keluar dari bursa saham.

Puas berinvestasi di industri konsumer, Hart mulai mengumpulkan aset membangun dinasti industri kemasan. Tak lama setelah menguasai Burns Philp, Ia kemudian mengakuisisi perusahaan kemasan Carter Holt Harvey.

Dua tahun setelahnya, Hart kembali mengakuisisi perusahaan kemasan, kali ini bukan yang berbasis kertas melainkan aluminium foil dan plastik yaitu Alcoa Packaging & Consumer Group seharga US$ 2,7 miliar.

Berbagai langkah akuisisi menjadikan pundi-pundi kekayaannya meningkat. Sebagai orang paling tajir di negaranya, Hart melakoni hobi yang mendukung bisnisnya. Ia gemar jual beli kapal pesiar. Pada 2006 ia membangun sendiri kapal pesiar pertamanya sepanjang 58 meter.

Meski tehitung hidup mewah, Hart juga tak lupa berderma. Ia pernah menyumbangkan dana US$ 10 juta ke almamaternya, yaitu University of Octago. senilai US$ 28,2 juta untuk mendirikan pusat fasilitas kedokteran gigi di Auckland Selatan.

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×