Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Aktivitas manufaktur Taiwan juga turun pada bulan Mei. PMI Vietnam, Malaysia dan Filipina rebound dari April, meskipun semua indeks masih di bawah ambang batas 50 yang menunjukkan adanya pemisahan kontraksi dari ekspansi. Data PMI Korea Selatan menunjukkan penurunan ekspornya selama tiga bulan berturut-turut.
Aktivitas pabrik India mengalami kontraksi tajam pada bulan Mei, memperpanjang penurunan besar yang terlihat pada bulan April ketika kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah memukul permintaan.
Kesengsaraan ekonomi Asia kemungkinan akan bergema di bagian lain dunia termasuk Eropa, di mana ekonomi terus menderita kerusakan besar di sektor pabrik dan jasa.
Di saat banyak negara mulai melonggarkan kebijakan lockdown, pasar ekuitas mengalami kenaikan. Namun, dalamnya palung aktivitas ekonomi global akan membuat rebound kemungkinan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya di saat pandemi menyebar.
Sementara IMF pada bulan lalu telah memperingatkan bahwa ekonomi global akan memakan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya dari guncangan virus dan memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi 3% tahun ini.
Perseteruan AS dan China terkait status Hong Kong dan penanganan pandemi Covid-19 diperkirakan akan semakin memperburuk sentimen bisnis dan menambah tekanan pada ekonomi global.
Baca Juga: Trump vs China: Trump perintahkan penyelidikan perusahaan China yang listing di AS