kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Alasan Australia tak lanjutkan kerjasama kapal selam dengan Prancis


Selasa, 21 September 2021 / 05:55 WIB
Alasan Australia tak lanjutkan kerjasama kapal selam dengan Prancis


Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli

Sebagai tanda seriusnya eskalasi itu, Prancis telah memanggil duta besarnya untuk AS dan Australia untuk berkonsultasi sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut, yang setara secara diplomatik dengan membanting pintu setelah sebuah argumen.

Pembatalan kesepakatan memiliki konsekuensi ekonomi yang nyata bagi Prancis. Pembuat kapal selam Prancis, Naval Group, mengatakan 500 karyawannya di Australia dan 650 di Prancis terpengaruh oleh gagalnya perjanjian tersebut.

Perusahaan mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menangguhkan upaya perekrutannya untuk memprioritaskan kebutuhan mereka yang terkena dampak kontrak yang akan segera berakhir.

Baca Juga: Pewaris real estate multijutawan Robert Durst dihukum karena pembunuhan

Le Drian juga mengkritik Inggris atas perannya dalam kesepakatan itu, dengan mengatakan: "Inggris Raya, tidak perlu, kami tahu oportunisme permanen mereka, jadi tidak perlu membawa duta besar kami untuk menjelaskannya kepada kami. Faktanya, dalam hal ini masalah, Inggris Raya adalah sedikit dari roda kelima," tuturnya.

Menteri Luar Negeri baru Inggris Liz Truss mengatakan Inggris sedang berusaha untuk membangun kemitraan dengan "negara-negara yang berpikiran sama."

Menulis di surat kabar Sunday Telegraph, dia mengatakan kesepakatan baru dengan Australia dan AS menunjukkan "kesiapan Inggris untuk keras kepala dalam membela kepentingan kami dan menantang praktik tidak adil dan tindakan memfitnah."

Selanjutnya: Militer AS akui salah sasaran saat tewaskan 10 warga sipil Afganistan bulan lalu



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×