Sumber: Reuters |
PARIS/NEW YORK. Moody's melucuti peringkat utang Aaa Prancis dan menggantinya dengan yang satu level lebih rendah. Akibat ketidakpastian fiskal dan penurunan ekonominya, Prancis kini hanya beroleh peringkat Aa1.
Sebelum Moody's, lembaga pemeringkat Standard & Poor's juga sudah lebih dulu memotong rating Prancis di Januari lalu. Ini pukulan bagi pemerintahan sosialis Presiden Francois Hollande yang berusaha meyakinkan dunia bahwa ia mampu memperbaiki ekonomi Prancis.
Tapi Moody's ternyata juga mempertahankan outlook negatif ekonomi Prancis. Dalam bahasanya, Prancis mengalami tantangan struktural dan daya saing yang terus merosot.
"Ini meliputi kekakuan dalam perburuhan dan pasar jasa, dan tingkat inovasi yang rendah, yang perlahan-lahan membuat daya saing Prancis terus turun dan menggerus basis industri yang berorientasi ekspor," jelas Moody's.
Kepada Reuters, Menteri Keuangan Prancis Pierre Moscovici mengatakan bahwa penurunan peringkat memotivas pemerintah yang baru berumur enam bulan itu untuk mengejar perubahan.
Namun, ia memberi catatan bahwa imbal hasil (yield) surat uang Prancis memang sudah mencapai rekor terendahnya sejak pemangkasan rating oleh S&P. Yield surat utang pemerintah Prancis sudah di titik terendahnya sebesar 2% dalam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran ekonomi Prancis yang sakit.
Ia juga menambahkan, pemerintah akan berkomitmen memenuhi target pemangkasan utang pemerintah sebesar 3% dari produk domestik brutto (PDB) tahun depan, dari estimasi 4,5% tahun ini.













