kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Alibaba Merger Bisnis E-Commerce di Korea Selatan


Kamis, 26 Desember 2024 / 17:05 WIB
Alibaba Merger Bisnis E-Commerce di Korea Selatan
ILUSTRASI. The Alibaba Group logo is seen during the company's 11.11 Singles' Day global shopping festival at its headquarters in Hangzhou, Zhejiang province, China, November 11, 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Alibaba Group Holding Ltd. sepakat untuk menggabungkan operasi bisnisnya di Korea Selatan dengan platform e-commerce milik E-Mart Inc. Strategi ini agar Alibaba dapat bersaing di sektor ritel daring yang bergerak cepat di negara tersebut.

Menurut pengajuan di bursa saham oleh E-Mart dikutip Bloomberg, AliExpress International dan Gmarket tengah membentuk usaha patungan dengan porsi 50-50. Perusahaan ini akan untuk melakukan investasi lebih lanjut di perusahaan patungan tersebut dan akan memiliki 100% saham Gmarket.

"Entitas baru tersebut dapat dinilai sekitar US$ 4 miliar," menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip Bloomberg

Baca Juga: Tiongkok Gencar Kembangkan Kecerdasan Buatan (AI), Amerika Ketar-Ketir

Saham E-Mart naik 5,5% di Seoul pada Kamis (26/12) sehingga perusahaan tersebut memiliki nilai pasar US$ 1,4 miliar. Saham Alibaba yang terdaftar di bursa saham Hong Kong juga naik 11% tahun ini, sehingga perusahaan tersebut memiliki nilai pasar lebih dari US$ 200 miliar.

Agar bisa bersaing

Kesepakatan tersebut akan membantu E-Mart menghadapi pesaing lokal seoerti Naver Corp. dan Coupang Inc. E-Mart telah memperluas bisnis e-commerce secara organik maupun melalui akuisisi. Pada 2021, perusahaan tersebut mengakuisisi saham pengendali di pasar daring eBay Inc. di Korea Selatan dengan harga sekitar US$ 3 miliar untuk memperluas basis pelanggannya di kategori bahan makanan dan barang dagangan umum.

Sementara Alibaba juga tengah berupaya memperluas jejak internasionalnya untuk mengimbangi pertumbuhan yang lebih lambat dalam bisnis e-commerce utamanya di China. Alibaba sebagai e-commerce pelopor ini melaporkan pertumbuhan yang lesu pada kuartal yang berakhir September 2024.

Baca Juga: Intip Penukaran Valas dan Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Rabu (18/12)

Perusahaan ini lebih diuntungkan dari divisi cloud dan bisnis internasionalnya seperti Lazada dan AliExpress yang mirip Temu. Alibaba tengah berjuang karena harus bersaing ketat dengan e-commerce naik daun seperti PDD Holdings Inc. dan ByteDance Ltd. 

Alibaba terpaksa mengubah sebagian besar bisnisnya, mengonsolidasikan bisnis intinya dan memfokuskan investasi ke area pertumbuhan yang paling menjanjikan.

Alibaba kini tengah mengintegrasikan operasi e-commerce domestik dan internasionalnya, di bawah kepemimpinan Jiang Fan, dan terus menjual aset-aset yang dianggap tidak penting. Alibaba minggu lalu setuju untuk menjual bisnis department store Intime miliknya kepada Youngor Fashion Co. senilai US$ 1 miliar sebagai langkah melepas aset non-inti.   



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×