Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Perusahaan-perusahaan China lainnya, yang mulai berkembang seperti JD.com Inc hingga Baidu Inc juga didorong untuk memilih Hong Kong ketimbang melakukan penjualan saham di bursa Shanghai atau Shenzhen.
Alih-alih untuk tetap membuka gerabang masuknya investor asal China, The Hong Kong Stock Exchanges & Clearing Ltd pun telah mengusulkan perubahan pada Komisi Regulasi Sekuritas China alias China Securities Regulatory Commision.
Baca Juga: Bursa saham reli, harga minyak mentah pertahankan penguatan
Namun, menurut salah satu sumber hal ini masih membutuhkan waktu untuk dapat mencapai kesepakatan.
Adapun, menurut seorang juru bicara bursa Hong Kong, perusahaan dengan hak suara tertimbang dan termasuk dalam daftar sekunder saat ini tidak akan ikut serta dalam program penghubung saham tersebut. "Kami berharap dapat membahas potensi ini dengan pihak-pihak terkait di masa depan," katanya.
Ia pun menegaskan, bahwa pihak bursa Hong Kong selalu berupaya mendukung hal-hal yang dianggap positif untuk pasar. Kabar baiknya, daftar tersebut bakal diperbarui pada 17 Februari 2020 mendatang.
Baca Juga: Serangan bom bunuh diri guncang kota Kabul, tewaskan sedikitnya 5 orang