kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amankan pasokan, Malaysia membeli 150.000 paket pil COVID-19 produksi Merck


Kamis, 07 Oktober 2021 / 15:35 WIB
Amankan pasokan, Malaysia membeli 150.000 paket pil COVID-19 produksi Merck
ILUSTRASI. Merck. REUTERS/Mike Blake/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 15 MAY FOR ALL IMAGES


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia telah mencapai kesepakatan dengan produsen obat AS Merck untuk membeli 150.000 paket pil antivirus eksperimentalnya, kata kementerian kesehatan pada Kamis (7/10), bergabung dengan negara-negara Asia lainnya yang bergegas untuk mengamankan pasokan.

Molnupiravir, yang akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk COVID-19 jika mendapat persetujuan dari regulator diklaim dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular COVID-19 yang parah, menurut data klinis.

Kabar kemanjuran itu memicu permintaan besar di Asia, Korea Selatan. Singapura dan Australia mengumumkan kesepakatan serupa untuk membeli pil minggu ini. Taiwan dan Thailand juga sedang dalam pembicaraan dengan Merck, yang dikenal sebagai MSD di luar AS dan Kanada.

Baca Juga: Teken Kesepakatan dengan Merck, Singapura Mengamankan Pasokan Obat Oral untuk Covid

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pemerintah telah menandatangani surat perjanjian untuk pembelian pada hari Kamis.

"Keputusan ini dibuat saat kami bersiap untuk transisi ke fase endemik, di mana kami dapat hidup berdampingan dengan virus dengan menambahkan perawatan inovatif baru sebagai 'senjata' untuk melawan COVID-19, selain vaksinasi dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya," Khairy kata dalam sebuah pernyataan.

Malaysia telah mencatat hampir 2,3 juta infeksi COVID-19, tertinggi ketiga di Asia Tenggara, tetapi secara bertahap mencabut pembatasan pergerakan dalam beberapa pekan terakhir karena jumlah kasus baru menurun di tengah program vaksinasi yang ditingkatkan. Sekitar 64 persen dari 32 juta penduduk Malaysia sekarang telah divaksinasi lengkap, termasuk 88 persen orang dewasa.

Selanjutnya: Vaksinasi Covid-19 Makin Kencang, Pebisnis Siap Menggelar Ekspansi




TERBARU

[X]
×