Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
PARIS. Mumpung ada hajatan pertemuan Uni Eropa dan China, yang bakal dihadiri Perdana Menteri China Wen Jiabao, soal kebijakan luar negeri China akhir pekan ini, Amerika Serikat meminta negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa lebih mengkritisi kebijakan ekonomi negara panda ini.
Robert Hormats, Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi Amerika Serikat bilang pemimpin Uni Eropa dan Amerika seharusnya memberi peringatan kepada China jika negara berpenduduk terbesar di dunia ini melakukan tindakan curang dalam praktek perdagangan. “China merupakan negara pelanggar hak cipta terbesar di dunia,” katanya.
Ia memberi contoh banyak perusahaan asing yang sudah melakukan transfer teknologi ke perusahaan setempat. Sesudah mendapat ilmu dan ketrampilan, si perusahaan China setempat langsung memproduksi dan menjualnya kembali.
Taktik lainnya adalah otoritas setempat meminta perusahaan asing menyamakan standar industri dengan produk China setempat. Tak tahunya, otoritas setempat justru menyalin teknologi yang dimiliki produk asing ini. Lantas memproduksinya dan dilempar ke pasar enam bulan sesudahnya.
Pemerintah Beijing sendiri membela diri sambil bilang mereka sedang gencar membersihkan pelanggaran hak cipta produk dan teknologi. Selain itu, Beijing berjanji bakal segera menandatangi protokol Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sepertinya si Naga bakal tunduk juga nih.