kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika rusuh lagi, Demokrat tentang kunjungan Donald Trump ke Wisconsin


Senin, 31 Agustus 2020 / 10:11 WIB
Amerika rusuh lagi, Demokrat tentang kunjungan Donald Trump ke Wisconsin
ILUSTRASI. Petugas penegak hukum berjaga saat protes menyusul kejadian penembakan polisi terhadap Jacob Blake, seorang pria kulit hitam, di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, Selasa (25/8/2020). REUTERS/Brendan McDermid/foc/cfo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Partai Demokrat mengatakan Presiden AS Donald Trump tidak boleh mengunjungi kota Wisconsin tempat aksi protes meletus pekan lalu setelah seorang pria kulit hitam ditembak di punggung oleh seorang petugas polisi kulit putih. Sementara, presiden asal Republik itu mengatakan "kekuatan" adalah satu-satunya cara untuk menangani kerusuhan.

Reuters memberitakan, penembakan yang terjadi pada 22 Agustus terhadap Jacob Blake di depan tiga anaknya mengubah Kenosha, kota yang sebagian besar dihuni warga berkulit putih di selatan Milwaukee, menjadi titik nyala terbaru di musim panas demonstrasi AS menentang kebrutalan polisi dan rasisme menjelang upaya pemilihan kembali Trump pada November.

Mengutip Reuters, Trump telah mengambil sikap keras terhadap aksi protes rasial. Gedung Putih mengatakan, Trump akan mengunjungi kota Midwestern pada hari Selasa. Rencana ini meningkatkan kekhawatiran di kalangan Demokrat bahwa kunjungan tersebut dapat memperburuk situasi kerusuhan.

Baca Juga: Donald Trump: Joe Biden jadi presiden, Amerika bakal kacau dan rusuh

“Mereka memusatkan seluruh konvensi dengan menciptakan lebih banyak permusuhan dan menciptakan lebih banyak perpecahan seputar apa yang terjadi di Kenosha,” kata Gubernur Wisconsin dari Demokrat Mandela Barnes kepada CNN, merujuk pada Konvensi Nasional Partai Republik minggu lalu.

"Jadi saya tidak tahu bagaimana, mengingat pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh presiden, bahwa dia bermaksud datang ke sini untuk membantu, dan kami sama sekali tidak membutuhkannya sekarang," tambahnya.

Baca Juga: Kampanye Biden berhasil mengumpulkan dana US$ 48 juta dalam 48 jam

Para kritikus menuduh Trump berusaha memperburuk kekerasan dengan retorika yang menghasut. Di sisi lain, presiden telah berulang kali menuliskan tweet untuk "hukum dan ketertiban."




TERBARU

[X]
×