kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika Serikat: Korea Utara menyia-nyiakan banyak kesempatan


Kamis, 10 Desember 2020 / 20:51 WIB
Amerika Serikat: Korea Utara menyia-nyiakan banyak kesempatan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Panmunjom, Korea Selatan, 30 Juni 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pyongyang menyia-nyiakan kesempatan untuk secara fundamental menemukan kembali hubungannya dengan Washington selama Pemerintahan Donald Trump, Utusan Utama Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara Stephen Biegun mengatakan.

Di sela-sela kunjungan ke Korea Selatan, Biegun yang juga Wakil Menteri Luar Negeri AS menyatakan kekecewaan lantaran negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara terhenti dan tidak ada kemajuan yang lebih pesat selama memimpin upaya tersebut.

"Sayangnya, banyak kesempatan telah disia-siakan oleh Korea Utara selama dua tahun terakhir, yang terlalu sering mengabdikan diri mereka untuk mencari rintangan negosiasi alih-alih merebut peluang untuk terlibat," katanya, Kamis (10/12), seperti dikutip Reuters.

Namun, dia membela keputusan Trump untuk fokus pada diplomasi tingkat atas dengan Pemimpin Kim Jong Un, dan menghindari langkah-langkah kecil untuk mencari kesepakatan besar agar Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.

"Visi ini sangat berani, dan membuat banyak pendukung inkrementalisme tidak nyaman," ujar Biegun.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Menlu Korea Selatan bakal bayar mahal atas ucapannya

Setelah saling menghina dan ancaman nuklir yang telah mendorong negara mereka ke ambang perang, Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya di Singapura pada 2018. Mereka lalu menandatangani deklarasi umum yang menyerukan denuklirisasi.

Setelah pembicaraan tingkat kerja, Biegun membantu memimpin upaya normalisasi hubungan tersebut. Trump dan Kim mengadakan pertemuan kedua mereka di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, pada 2019, tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Pembicaraan selanjutnya gagal membuat kemajuan. Dan, Pyongyang telah menolak seruan Biegun untuk lebih banyak terlibat dengan mengatakan, Washington tampaknya tidak serius untuk membatalkan kebijakan permusuhannya.

Biegun meminta Korea Utara untuk melanjutkan pembicaraan dalam beberapa bulan mendatang.

Dengan Presiden terpilih Joe Biden akan menggantikan Trump pada Januari 2021, Biegun memiliki pesan untuk tim yang akan datang: "Perang telah berakhir, waktu untuk konflik telah berakhir, dan waktu untuk perdamaian telah tiba".

Selanjutnya: Adik Kim Jong Un: Pernyataan sembrono Korea Selatan dinginkan hubungan yang membeku




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×