kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Amerika Serikat tuntut China tutup konsulat di Houston, Beijing siapkan aksi balasan


Rabu, 22 Juli 2020 / 15:41 WIB
Amerika Serikat tuntut China tutup konsulat di Houston, Beijing siapkan aksi balasan
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Luar Negeri China berjanji untuk membalas aksi Amerika Serikat yang menuntut Beijing untuk menutup konsulatnya di Houston. Juru bicara kementerian, Wang Wenbin mengatakan AS membuat permintaan pada hari Selasa dan menggambarkan langkah tersebut sebagai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Wang mengatakan kedutaan dan konsulat China di AS telah menerima bahan peledak dan ancaman kematian baru-baru ini. “China menuntut AS mencabut keputusan yang salah. Jika AS terus maju, China akan mengambil langkah-langkah balasan yang diperlukan,” kata Wang.

Baca Juga: Bos Pentagon berencana ke China di tengah meningkatnya ketegangan hubungan

Wang mengatakan China telah menunjukkan niat baik kepada para diplomat AS di China dan telah mempromosikan hubungan China-AS melalui utusannya di AS.

“Sebaliknya, AS membatasi diplomat China pada bulan Juni dan Oktober lalu tanpa alasan yang sah. AS telah menyita dan membuka surat dan persediaan resmi,” kata Wang.

"Karena langkah-langkah yang sengaja menghasut kebencian dari AS, delegasi China di AS baru-baru ini menerima ancaman bom dan ancaman kematian," lanjut dia.

“Kedutaan Besar AS di Beijing juga sering menerbitkan artikel yang menyerang Tiongkok. Harus jelas siapa yang mengintervensi dan menyusup ke politik domestik orang lain, dan siapa yang memulai konfrontasi," ujar Wang.

Baca Juga: Khawatir Covid-19 merebak, pemerintah Jepang tarik subsidi pelesiran bagi warga Tokyo

"AS mengklaim ada ketidakseimbangan dalam hubungan Sino-AS. Ini adalah alasan mereka yang biasa dan tanpa alasan. Faktanya, dilihat dari jumlah diplomat dan institusi diplomatik yang didelegasikan, AS memiliki jumlah yang jauh lebih besar daripada Cina,” paparnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×