kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amerika Serikat tuntut China tutup konsulat di Houston, Beijing siapkan aksi balasan


Rabu, 22 Juli 2020 / 15:41 WIB
Amerika Serikat tuntut China tutup konsulat di Houston, Beijing siapkan aksi balasan
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Luar Negeri China berjanji untuk membalas aksi Amerika Serikat yang menuntut Beijing untuk menutup konsulatnya di Houston. Juru bicara kementerian, Wang Wenbin mengatakan AS membuat permintaan pada hari Selasa dan menggambarkan langkah tersebut sebagai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Wang mengatakan kedutaan dan konsulat China di AS telah menerima bahan peledak dan ancaman kematian baru-baru ini. “China menuntut AS mencabut keputusan yang salah. Jika AS terus maju, China akan mengambil langkah-langkah balasan yang diperlukan,” kata Wang.

Baca Juga: Bos Pentagon berencana ke China di tengah meningkatnya ketegangan hubungan

Wang mengatakan China telah menunjukkan niat baik kepada para diplomat AS di China dan telah mempromosikan hubungan China-AS melalui utusannya di AS.

“Sebaliknya, AS membatasi diplomat China pada bulan Juni dan Oktober lalu tanpa alasan yang sah. AS telah menyita dan membuka surat dan persediaan resmi,” kata Wang.

"Karena langkah-langkah yang sengaja menghasut kebencian dari AS, delegasi China di AS baru-baru ini menerima ancaman bom dan ancaman kematian," lanjut dia.

“Kedutaan Besar AS di Beijing juga sering menerbitkan artikel yang menyerang Tiongkok. Harus jelas siapa yang mengintervensi dan menyusup ke politik domestik orang lain, dan siapa yang memulai konfrontasi," ujar Wang.

Baca Juga: Khawatir Covid-19 merebak, pemerintah Jepang tarik subsidi pelesiran bagi warga Tokyo

"AS mengklaim ada ketidakseimbangan dalam hubungan Sino-AS. Ini adalah alasan mereka yang biasa dan tanpa alasan. Faktanya, dilihat dari jumlah diplomat dan institusi diplomatik yang didelegasikan, AS memiliki jumlah yang jauh lebih besar daripada Cina,” paparnya.

Pengungkapan Wang dilakukan setelah Hu Xijin, pemimpin redaksi The Global Times, mengatakan di Twitter bahwa AS memberi China 72 jam untuk menutup konsulat tersebut.

Sebelumnya pada hari Rabu, media AS melaporkan bahwa polisi dan pejabat pemadam kebakaran Houston menanggapi laporan bahwa dokumen sedang dibakar di halaman Jenderal Konsulat China di Houston pada Selasa malam, mengutip Departemen Kepolisian Houston.

Baca Juga: Ancaman militer China meningkat, begini persiapan Taiwan

Kepolisian Houston mengatakan mereka mulai menerima laporan setelah jam 8 malam bahwa dokumen dibakar di 3417 Montrose Boulevard di mana konsulat itu berada.

Beijing dan Washington sekarang berselisih di hampir setiap lini, mulai dari terlibat dalam permainan menyalahkan atas virus korona yang mematikan hingga masalah hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing telah mengusir selusin jurnalis yang mewakili media AS sementara Washington telah memberlakukan pembatasan visa baru pada warga negara China yang bekerja sebagai jurnalis di AS.

Baca Juga: Skenario terbaik, Menteri Kesehatan Inggris: Vaksin corona bisa siap saat Natal



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×