kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak usaha produsen rokok terbesar dunia akan melantai di bursa Hong Kong


Kamis, 03 Januari 2019 / 09:58 WIB
Anak usaha produsen rokok terbesar dunia akan melantai di bursa Hong Kong
ILUSTRASI. Ilustrasi Rokok


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Produsen rokok milik pemerintah China, China National Tobacco Corp, berencana untuk mendaftarkan unit internasionalnya di bursa saham Hong Kong. Meski tekanan pada pemerintah untuk menghentikan kebiasaan merokok justru meningkat di negara tersebut.

Seperti dilansir Bloomberg.com, unit bisnis internasional dari produsen rokok terbesar di dunia tersebut yakni China Tobacco International Inc., bertanggung jawab untuk pengadaan daun tembakau di luar negeri seperti Brasil dan Kanada. Sebagai perusahaan produk tembakau terbesar sejagat, pada 2012 sang induk usaha mencatatkan laba lebih besar dari pada HSBC Holdings Plc atau Walmart Inc.

Unit bisnis internasional sebenarnya menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan bisnis China Tobacco, yang memiliki pangsa pasar lebih besar daripada gabungan lima perusahaan tembakau global di bawahnya. Namun, daftar itu merupakan pembukaan langka atas monopoli negara yang menghadapi kekhawatiran yang meningkat karena tingginya tingkat kanker dan penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok di China.

Tiongkok adalah negara penghasil dan produsen tembakau terbesar di dunia, dan para kritikus berpendapat pemerintah tidak melakukan cukup banyak hal untuk mencegah penyebaran rokok karena pendapatan pajak yang didapat dari industri ini. Tahun lalu, anggota parlemen di Kongres Rakyat Nasional China menyerukan pajak yang lebih tinggi pada rokok untuk mencegah merokok di kalangan kaum muda.

Bisnis internasional China Tobacco mencatat pendapatan HK $ 5,1 miliar atau setara US$ 651 juta untuk sembilan bulan yang berakhir pada bulan September 2018. Unit ini memperoleh pendapatan terutama dari kenaikan harga 6% yang berlaku untuk pasokan daun tembakau di luar negeri saat menjual kepada produsen rokok domestik.

Perusahaan ini juga memiliki kendali penuh atas ekspor rokok, terutama yang dijual di lokasi bebas bea di luar negeri untuk turis Tiongkok, dan daun tembakau yang ditanam di dalam negeri seperti Yunnan dan Sichuan. Pada tahun 2016, industri tembakau menyumbangkan laba dan pajak sebesar 1,1 triliun yuan (US$ 160 miliar), menurut situs China Tobacco.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×