kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Anggaran Obama Fokus pada Lapangan Kerja


Selasa, 02 Februari 2010 / 09:27 WIB
Anggaran Obama Fokus pada Lapangan Kerja


Sumber: Bloomberg | Editor: Johana K.

Presiden Barack Obama baru saja menyampaikan anggaran fiskal 2010 di rapat kongres. Dalam pesannya kepada Kongres, Obama menekankan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas yang mendesak dilakukan.

Ia pun berharap, tingkat rata-rata pengangguran nasional tahun ini sebesar 10%. "Anggaran ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi negara," kata Obama dalam sambutannya di Gedung Putih. Dalam dua tahun terakhir, hampir tujuh juta orang kehilangan pekerjaannya.

Untuk merangsang penciptaan lapangan kerja baru ini, Obama akan menambah pengeluaran hingga US$ 100 miliar. Pemerintah juga berencana untuk memperpanjang stimulus ekonomi sebagai bagian dari paket penciptaan lapangan kerja baru.

Stimulus ini akan menyedot biaya hingga US$ 61 miliar selama satu tahun fiskal. Pemerintah menanggarkan stimulus sebesar US$ 400 bagi individu dan US$ 800 untuk pasangan.

Selain itu, sebagai upaya untuk mempersempit jurang defisit, Obama juga akan mematok pajak yang lebih tinggi untuk orang-orang kaya. Khususnya, untuk individu mempunyai penghasilan lebih dari US$ 200.000 atau pasangan dengan penghasilan lebih dari US$ 250.000 per tahun. Dari sini, Pemerintah menargetkan pendapatan sebesar US$ 678 miliar.

Pajak atas bunga juga akan meningkat menjadi 36% dan 39,6% dari yang berlaku saat ini, yakni 33% dan 35%. Pajak atas capital gain dan dividen akan meningkat sampai 20% dari 15%.

Defisit tahun fiskal 2010 mencapai US$ 1,6 triliun. Lebih tinggi dari defisit tahun 2008, sebesar US$ 1,4 triliun.




TERBARU

[X]
×