kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Angin baru kebijakan ekonomi Yunani


Selasa, 27 Januari 2015 / 11:03 WIB
Angin baru kebijakan ekonomi Yunani
ILUSTRASI. Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Yudho Winarto

ATHENA. Pasar keuangan Uni Eropa kembali bergejolak setelah Partai Syriza yang merupakan partai sayap kiri telah memenangkan pemilihan umum Yunani. Alexis Tsipras sebagai pemimpin Partai Syriza menjanjikan negosiasi ulang terhadap utang Yunani dan tidak akan melakukan penghematan.

Asal tahu saja, sejak tahun 2010, Yunani mengantongi pinjaman bailout untuk keluar dari krisis senilai € 240 miliar. Sebagai gantinya, Yunani harus mengencangkan ikat pinggang dengan cara memangkas anggaran. Dampaknya, pengangguran meningkat dan banyak masyarakat Yunani yang jatuh miskin.

Mayoritas pemilih di Yunani menolak kebijakan inti menangani krisis Uni Eropa yang dirancang oleh Belgia dan Jerman. Hal inilah yang kemudian digunakan oleh Partai Syriza menggalang dukungan dari pemilih. 

"Yunani meninggalkan rencana penghematan, keluar dari rasa takut dan otokrasi. Yunani meninggalkan lima tahun penghinaan dan rasa sakit," ujar Tsipras seperti dikutip BBC.

Di Klatmonos Square, demi menyambut kemenangan Tsipras, bendera Partai Syriza dikibarkan tinggi-tinggi. Para pendukung Syriza bernyanyi dan menari. Dari jumlah suara yang telah dihitung, Syriza memperoleh dukungan hingga 36%. Jumlah perolehan suara Partai Demokrat baru 28%. Syriza akan bertemu dengan partai-partai kecil untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Tetap bergabung Uni Eropa

Kepada pendukungnya, Tsipras berjanji akan menghapuskan setengah dari utang Yunani. Selain itu, Tsipras ingin kembali bernegosiasi dengan Uni Eropa demi mendapatkan solusi layak dan mempertahankan supaya Yunani tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. 

Jens Weidmann, Presiden Bundesbank Jerman berharap, pemerintahan Yunani baru tidak membuat janji muluk-muluk yang tidak bisa ditepati. 

Investor saat ini harus menunggu Tsipras menjabarkan rencananya menegosiasikan kebutuhan Yunani masa depan. Pasalnya, perpanjangan dari program bailout akan berakhir pada Februari 2015. Sehingga, Yunani diperkirakan akan kehabisan uang paling lambat pada Juli 2015. 

Pemerintahan baru, harus bisa memenuhi janji pemilu, termasuk rasio pencadangan utang. Di sisi lain, Tsipras harus bisa membujuk kreditur supaya bantuan tetap mengalir. "Saya menyerahkan sebuah negara yang merupakan bagian dari Uni Eropa. Demi kebaikan negeri ini, saya berharap bahwa pemerintah berikutnya akan menghormati prestasi ini," ujar Antonis Samaras, Perdana Menteri Yunani.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×