Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Angkatan Laut Inggris pada hari Kamis (7/7) mengumumkan telah berhasil menyita senjata ilegal dari Iran yang hendak dikirim ke Yaman. Pengiriman rudal canggih tersebut terjadi awal tahun ini.
Dilansir dari Arab News, Kedutaan Besar Inggris di UEA menyebut penyitaan rudal dan mesin untuk rudal jelajah serangan darat ini adalah yang pertama kalinya untuk kapal perang Angkatan Laut Inggris.
Yang lebih mengejutkan, senjata yang diselundupkan adalah rudal dengan teknologi canggih, bukan senapan serbu yang sering terjadi sebelumnya.
"Inggris akan terus bekerja untuk mendukung perdamaian abadi di Yaman dan berkomitmen untuk keamanan maritim internasional sehingga pengiriman komersial dapat transit dengan aman tanpa ancaman gangguan," ungkap Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey.
Baca Juga: Sekjen PBB Mengimbau Dunia untuk Tidak Melupakan Konflik di Suriah
Mengutip Reuters, helikopter dari fregat HMS Montrose melacak speedboat yang bergerak menjauh dari pantai Iran pada 28 Januari dan 25 Februari. Puluhan paket berisi persenjataan canggih akhirnya disita dari pengiriman tersebut.
"Paket yang disita dikirim ke Inggris untuk analisis teknis. Penelitian mengungkapkan bahwa pengiriman tersebut berisi beberapa mesin roket untuk 351 rudal jelajah dan 358 rudal permukaan-ke-udara produksi Iran ," ungkap Angkatan Laut Inggris.
Dalam proses penangkapan, kapal perusak Angkatan Laut AS USS Gridley juga ikut terlibat karena bertepatan dengan operasi keamanan maritim rutin dengan HMS Montrose.
Iran telah lama dicurigai memasok senapan, peluncur granat, rudal, dan persenjataan lainnya ke kelompok Houthi Taman sejak perang dimulai pada 2015.
Baca Juga: Tiga Produsen Senjata Prancis Diduga Terlibat dalam Kejahatan Perang di Yaman
Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan embargo senjata ke Yaman sampai saat ini terus berusaha melacak sumber senjata dan terus berakhir di Iran.
Dalam penemuan terbaru ini, Angkatan Laut Inggris mendeteksi adanya hubungan antara rudal canggih yang disita dengan rudal jelajah buatan Iran dengan jangkauan 1.000 km yang dikatakan Houthi telah digunakan untuk menyerang Arab Saudi.
Houthi juga menggunakan rudal jelajah untuk menyerang fasilitas minyak di Abu Dhabi pada bulan Januari lalu. Serangan itu pada akhirnya menewaskan tiga orang.
Pemerintah Iran masih belum memberikan komentar terkait laporan resmi dari Inggris ini. Para pejabat Houthi pun masih bungkam.