kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Angkatan Udara AS: Jet siluman F-35 bermasalah dan perlu pengganti


Rabu, 24 Februari 2021 / 10:20 WIB
Angkatan Udara AS: Jet siluman F-35 bermasalah dan perlu pengganti
ILUSTRASI. Sebuah pesawat F-35B Lightning II telah diluncurkan di atas kapal serbu amfibi USS Essex, 27 September 2018.


Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat tinggi Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) baru-baru mengakui rencananya untuk membangun jet tempur baru sebagai pengganti jet siluman F-35 yang dianggap memiliki sejumlah masalah.

Dilansir dari Forbes, Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal Charles Brown Jr. mengatakan bahwa F-35 yang disiapkan selama 20 tahun terlalu mahal dan tidak efisien setelah pengembangnya, Lockheed Martin, melengkapinya dengan semakin banyak teknologi baru.

"Ya, kami bicara tentang F-35. Pesawat tempur siluman seberat 25 ton itu telah menjadi masalah. Dan sekarang Amerika membutuhkan pesawat tempur baru untuk mengatasi masalah F-35 itu," ungkapnya.

Dengan harga sekitar US$ 100 juta per unit termasuk mesinnya, F-35 tergolong pesawat yang mahal. Meskipun memiliki kemampuan siluman dan memiliki teknologi canggih, F-35 memerlukan biaya perawatan yang sangat tinggi.

Baca Juga: PBB: Pasca perundingan damai, korban sipil di Afghanistan malah meningkat

Dalam wawancaranya dengan Forbes hari Rabu (17/2) lalu, Brown menyamakan F-35 dengan Ferrari, produk mahal yang jarang dipakai namun memerlukan biaya perawatan tinggi.

"Anda tidak boleh mengemudikan Ferrari ke kantor setiap hari, Anda hanya mengendarainya pada hari Minggu. F-35 adalah petarung kelas atas, kami ingin memastikan bahwa kami tidak menggunakan semuanya untuk pertarungan kelas bawah," ungkap Brown.

Pada awalnya F-35 diproduksi untuk menggantikan F-16 yang dirasa sudah ketinggalan zaman sebagai pesawat tempur harian yang bisa diterjunkan di misi-misi sederhana seperti penyergapan dan pengawalan.

Namun pada kenyataannya, F-35 dianggap gagal memenuhi ekspektasi di lapangan meskipun pesawat ini diminati banyak negara dan bisa menguntungkan AS.

Baca Juga: Kedutaan AS di Irak kembali jadi sasaran roket, tiga kali dalam sepekan




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×