Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Bos Tesla sekaligus pemilik baru Twitter, Elon Musk, telah menetapkan nilai Twitter saat ini senilai US$ 20 miliar, kurang dari separuh harga yang dibeli sebesar US$ 44 miliar.
The New York Times pada Senin (27/3) melaporkan, penurunan harga yang signifikan ini disampaikan Musk kepada karyawannya melalui sebuah memo internal.
Musk juga memperingatkan para karyawan Twitter bahwa perusahaan sedang dalam posisi keuangan yang genting. Bahkan, Twitter bisa saja berada di ambang kebangkrutan. Platform ini juga mengalami kerugian sekitar US$ 3 miliar per tahun.
Baca Juga: Twitter Hapus Centang Biru pada Pengguna Gratisan Mulai 1 April
"Situasinya mengerikan. Twitter saat ini sedang dibentuk ulang," tulisnya.
Penurunan pendapatan sebesar US$ 1,5 miliar per tahun dan beban pembayaran utang dengan jumlah yang sama, membuat Twitter hanya menyisakan uang untuk 4 bulan saja.
Pada awal tahun 2023, pendapatan harian perusahaan dilaporkan turun 40% dari tahun lalu setelah lebih dari 500 mitra periklanan teratasnya menghentikan belanja di platform tersebut. Banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut hengkang setelah peluncuran kembali Twitter Blue, yang menyebabkan troll terverifikasi menyalahgunakan layanan untuk meniru merek.
Baca Juga: Bagian dari Kode Sumber Twitter Bocor Secara Online
Berdasarkan laporan terbaru dari The Information, hanya ada sekitar 180.000 pelanggan Twitter Blue di Amerika Serikat pada awal Februari, yang menunjukkan bahwa layanan ini belum mampu menutupi penurunan keuangan yang dialami Twitter sejak pengambilalihan oleh Musk.
Untuk diketahui, sejak mengambil alih Twitter, Musk telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara besar-besaran. Dari 7.500 total karyawan, berkurang menjadi kurang dari 2.000 karyawan.