kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ant Financial mengincar dana US$ 8 miliar


Kamis, 12 April 2018 / 10:16 WIB
Ant Financial mengincar dana US$ 8 miliar
ILUSTRASI. ANT FINANCIAL


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ant Financial Services Group mengincar dana segar sebesar US$ 8 miliar dan tengah berdiskusi dengan calon investor yang berminat. Menurut sumber Reuters, penambahan dana tersebut akan meningkatkan valuasi anak usaha Alibaba Group Holdings itu menjadi US$ 150 miliar.

Temasek Holdings kemungkinan menjadi investor utama dalam putaran pendanaan ini. Sebelumnya, pada Februari 2018, Reuters melaporkan Ant, pemilik platform pembayaran online terbesar di China, Alipay ingin meraih dana US$ 5 miliar sehingga nilai perusahaan bisa lebih dari US$ 100 miliar. Pada penggalangan dana terakhir pada April 2016, valuasi Ant tercatat US$ 60 miliar.

Namun karena permintaan investor yang kuat, dana yang diraih Ant mencapai US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar. Rencana penggalangan dana datang sebelum penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Ant Financial. Meskipun berencana IPO, Ant belum menetapkan jadwal atau memilih lokasi IPO.

Ant dan Temasek menolak berkomentar soal ini. Alibaba pun tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters.

IPO adalah langkah umum dilakukan oleh perusahaan China untuk meningkatkan valuasi perusahaan. Dan biasanya sebelum IPO, perusahaan China mencari dana awal untuk mendongkrak valuasi dan menambah basis investor.

Valuasi sebesar US$ 150 miliar akan menjadikan IPO Ant kelak sebagai penawaran publik terbesar yang pernah ada. Sehingga nilai IPO Spotify dan Dropbox tahun ini akan terlihat lebih kecil.

Alibaba pada Februari 2018 menyatakan akan mengambil 33% saham Ant sehingga bisa meraih 37,5% laba sebelum pajak. "Bagian dari peningkatan penilaian memungkinkan investor menerima fitur tambahan," kata Jay Ritter, ahli IPO University of Florida.

Temasek ekspansif

Calon investor Ant Financial, Temasek, selama beberapa tahun terakhir terus memperluas investasi di bidang teknologi. Salah satunya membeli pengembang teknologi pengenalan wajah SenseTime Group dan perusahaan transportasi online asal Indonesia, Go-Jek.

Alibaba mendirikan Alipay pada 2004 untuk membuat bisnis layaknya PayPal. Sistem pembayaran tersebut untuk membantu pembeli China berbelanja online.

Setelah menjadi perusahaan pembayaran dominan di China, Ant fokus pada pasar internasional dengan membeli saham perusahaan pembayaran India Paytm dan perusahaan teknologi keuangan Thailand Ascend Money.

Ant Financial juga sempat melirik perusahaan pengiriman uang asal Amerika Serikat (AS), MoneyGram International. Namun, niat tersebut digagalkan Pemerintah AS pada awal tahun ini.

AS menilai, akuisisi atas MoneyGram bisa mengganggu keamanan nasional. Padahal pemilik Alibaba dan Ant Financial Jack Ma berjanji kepada Presiden Donald Trump akan menciptakan 1 juta pekerjaan di Negeri Paman Sam.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×