kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Antisipasi inflasi, Inggris mungkin pertahankan bunga acuan di 0,5%


Minggu, 16 Januari 2011 / 16:30 WIB
Antisipasi inflasi, Inggris mungkin pertahankan bunga acuan di 0,5%


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

LONDON. Ernst & Young LLP’s Item Club memperkirakan Bank of England (BoE) akan menahan tingkat bunga acuannya hingga pemulihan ekonomi menunjukkan tanda teratasinya dampak penurunan anggaran pemerintah.

Lembaga penelitian itu menyebutkan, jika inflasi mencapai 4% di musim semi ini, Komite Kebijakan Moneter (MPC) akan di bawah tekanan kuat. BoE harus mempertahankan suku bunga saat ini hingga jelas perekonomian sudah melakukan penyesuaian fiskal.

Pekan lalu, bank sentral mempertahankan stimulus darurat karena ancaman pemotongan pengeluaran terhadap risiko harga minyak yang lebih tinggi, dan pajak penjualan, bakal mengerek inflasi di atas batas pemerintah di 3%. Bank sentral juga mempertahankan suku bunga acuan pada 0,5% di pekan lalu.

Penasihat ekonomi Item Club sekaligus mantan pejabat Departemen Keuangan, Peter Spencer mengatakan, penghematan fiskal akan meredam produk domestik bruto. Sementara kenaikan harga komoditas dan PPN akan mendorong inflasi mendekati 4%. "Dan memaksa MPC apakah harus menaikkan tingkat bunga dasar, ujar Peter.

Item Club merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini naik dari 2,2% menjadi 2,3%.

Sementara, ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, pertumbuhan harga konsumen mungkin dipercepat ke level tertinggi dalam tujuh bulan yaitu 3,4%. Badan statistik Inggris akan menerbitkan data inflasi Desember, pada 18 Januari.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×